Kematian Tragis Ibu dan Anak di Kepahiang Masih Misteri, Beredar Isu Korban Dirampok

Polres Kepahiang melakukan olah TKP kasus kematian ibu dan anak di Desa Talang Tige Kecamatan Bermani Ilir Kepahiang. -Istimewa/Bengkulu Ekspress-

Isu lain yang beredar di masyarakat menyebutkan dugaan perampokan. Karena sebelum kejadian nahas tersebut, korban bersama suaminya habis menjual kopi hasil panen mereka. 

Namun, Sujud Alif Yulamlam meminta masyarakat untuk bersabar dengan tidak menyebar atau membagikan Informasi yang belum diketahui kebenarannya. 

"Semua masih dalam pengusutan, belum sampai kesimpulan ke sana," lanjut Sujud. 

Sebelumnya, ibu dan anaknya yang masih balita di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu Kepahiang ditemukan meninggal dunia dalam rumah dengan keadaan bersimbah darah pada Kamis, 11 Juli 2024 sore.

Balita  yang baru berusia 5 bulan ditemukan dengan keadaan tubuh yang sudah terpotong dua, hingga kepala dan badan terpisah. 

Sedangkan sang ibu, Ria Ratnasari ditemukan tewas di dalam kamar mandi belakang rumahnya di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu. Saat ditemukan korban menderita banyak luka dan bersimbah darah. 

Ibu dan anak ini meninggal secara tragis, dimana tubuh anak terbagi dua diduga karena tebasan senjata tajam yang berukuran besar. 

Sementara sang ibu mengalami luka parah di beberapa bagian tubuh hingga tewas di kamar mandi. 

 

Korban Gantung Diri 

Sementara itu, korban gantung diri di area perkebunan kopi Desa Renah Kurung Kecamatan Muara Kemumu, Kepahiang dipastikan bukan warga Rejang Lebong. Pasalnya, dalam penyidikan lebih lanjut jajaran Polsek Bermani Ilir, korban Acep Pradana (22) merupakan warga Desa Padang Titian, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. 

Terkait dengan motif atau penyebab korban gantung diri, yang sempat diduga lantaran adanya pertikaian atau cekcok dengan sang istri, namun hal ini masih belum bisa dibuktikan.

Kapolres Kepahiang, AKBP Eko Munarianto SIK melalui Kapolsek Bermani Ilir, Iptu Hidayat Risda Pratama mengatakan informasi yang diterima oleh pihaknya, antara korban dan juga istrinya ini sempat pergi bersama ke kebun kopi untuk upahan harian.

"Keduanya beranjak ke kebun pada pukul 07.00 WIB dan melakukan pekerjaan secara terpisah. Ketika si istri korban ingin kembali ke pondok dengan niat untuk istirahat, mendapati suami sudah kaku dengan kondisi tergantung di atas pohon dengan seutas tali yang mengikat lehernya," tegas Kapolsek. 

Meskipun demikian, Kapolsek menegaskan fakta tersebut belum dapat dikatakan jika motif bunuh diri korban karena pertikaian dengan istrinya. Pihak kepolisian masih harus mendalami perkara ini lebih lanjut, untuk mengungkap kasus secara Utah dan terang benderang. (320)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan