Cabai Enggano Lebih Unggul, Pedasnya

RIO/BE Cabai merah yang berasal dari pulau enggano memilili keistimewaan tersendiri yakni memiliki kandungan airnya lebih sedikit, sehingga lebih tahan lama dan tidak mudah busuk.--

Harianbengkuluekspress.id -  Bagi pecinta pedas, cabai Enggano asal Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, patut dicoba. Cabai merah ini digemari, karena kualitasnya yang lebih unggul dibandingkan cabai dari daerah lain.

Seperti dari Curup Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Lampung maupun Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan.

Distributor Cabai Evi Sumber Lombok di Pasar Minggu Kota Bengkulu, Hepi Oktaria mengatakan, cabai Enggano memiliki keistimewaan tersendiri. Kandungan airnya lebih sedikit, sehingga cabai ini lebih tahan lama dan tidak mudah busuk.

"Cabai Enggano itu lebih bagus, karena cabai nya kering jadi tidak gampang busuk dan lebih pedas. Karena mereka menanamnya itu tidak pakai mulsa jadi masih tanam secara alami," jelas Hepi, Jumat 19 Juli 2024.

BACA JUGA:HBA Ke-64, Kejari Kaur Sumbang 13 Kantong Darah

BACA JUGA:Seleksi Kuliah Gratis Perangkat Desa Dimulai, Ini Syaratnya

Dijelaskannya, rasa pedas cabai Enggano pun lebih nendang dan aromanya lebih kuat. Hal ini membuat cabai Enggano digemari banyak konsumen. Hanya saja, saat ini pasokan cabai Enggano masih terbatas.

Sebab, hanya dirinyalah satu-satunya distributor yang memasok cabai dari Pulau Enggano. Sudah tiga tahun ini, dirinya mengambil pasokan cabai dari Pulau Enggano.

"Per pengiriman, itu hanya mendapatkan sekitar 2 ton cabai," ungkapnya.

Pasokan cabai Enggano, menurut Hepi, terkendala karena sistem pengiriman ke Kota Bengkulu. Sebab, pengiriman cabai Enggano itu hanya, mengandalkan kapal. Jika terlalu lama pengiriman, maka cabai menjadi rusak.

BACA JUGA: PAD Tabut Rp 80 Juta, PAD Parkirnya Segini

"Termasuk kendala ketika terjadi musim panas, menyebabkan pasokan berkurang," tambah Hepi.

Disisi lain, dari sisi harga cabai Enggano pun tergolong lebih mahal dibandingkan cabai lokal lainnya. Di tingkat petani ke pedagang pengumpul, cabai Enggano dihargai sekitar Rp 38 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogramnya.  

"Harga cabai lokal memang lebih tinggi dibandingkan dari Lampung atau dari Pagar Alam, ini karena barangnya sedikit," tutur Hepi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan