Geopark Batur Di Revalidasi Unesco, Badan Bahasa Kirimkan 6 Penerjemah dan Juru Bahasa
Penerjemah bahasa pada saat revalidasi Geopark Batur Unesco di Bali -istimewa/bengkuluekspress-
Gobang juga banyak memaparkan materi tentang taman bumi kepada tim asesor sehingga fasilitasi penerjemah dan juru bahasa sangat dibutuhkan.
Ia berharap pengelola taman bumi lainnya yang ada di Indonesia dapat menggunakan tenaga penerjemah dan juru Bahasa yang kompeten seperti yang dilakukannya saat ini sehingga komunikasi antara pengelola taman bumi dan tim asesor dari UNESCO dapat berjalan dengan baik.
BACA JUGA:Belasan Remaja Hendak Tawuran Diamankan, Bawa Sajam Jenis Ini Diamankan Polresta Bengkulu
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah, Selasa 30 Juli 2024, Melemah 34 Poin dari Dolar AS
“Saya sangat bersyukur dan sangat terbantu dengan kehadiran penerjemah dan juru bahasa dari Badan Bahasa. Ini adalah geopark pertama di Indonesia yang mengunakan penerjemah dan juru bahasa. Saya berharap geopark lainnya bisa menggunakan penerjemah dan juru bahasa yang kompeten. Jika kita berbahasa Inggris belum tentu bagus dan mudah dipahami, jika menggunakan juru bahasa pasti akan sangat terbantu, mudah dipahami, dan cepat dan akurat,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan tim asesor UNESCO Andreas J. Schuller asal Jerman. Ia dan rekannya Sarina dari Mongolia mengaku fasilitasi penjurubahasaan selama revalidasi berlangsung sangat luar biasa.
Ia mengaku dengan jurubahasa tersebut memudahkan dan memahami Informasi yang disampaikan, secara transparan, dan cepat.
Menurutnya, jika juru bahasa tidak kompeten dalam bekerja, informasi yang disampaikan akan sulit dipahami, apalagi materi selama revalidasi ini cukup beragam.
"Tanpa adanya juru bahasa, kita tentu akan sangat sulit memahami dan mendapatkan informasi selama proses revalidasi ini. Itu akan menjadi masalah yang besar. Saya tidak dapat menangkap informasi selama kegiatan berlangsung. Kami merasa sangat puas dengan hasil kerja yang diberikan selama kegiatan ini berlangsung,” tandasnya.