Waspada Curnak Kembali Marak, Kapolres BS Imbau Begini

RENALD/BE Masyarakat Desa Talang Padang saat mengecek lokasi tempat ditemukannya bagian isi dalam perut Sapi yang diduga sisa dari tindakan pelaku pencurian, Selasa (14/11).--

PINO RAYA, BE – Peristiwa pencurian hewan ternak (Curnak) kembali terjadi di wilayah Bengkulu Selatan (BS). Kali ini tindakan Curnak tersebut terjadi di area Perkebunan Sawit Padang Gelumbang Desa Talang Padang, Kecamatan Pino Raya, Selasa (14/11).

Curnak sendiri memang pernah terjadi dan berhasil diungkap oleh Polres BS. Namun, kali ini peristiwa curnak tersebut mirip motifnya dengan yang pernah terungkap, yaitu dengan cara memutilasi bagian tubuh sapi agar dapat dibawa pergi oleh pelaku curnak yang sebelumnya diracun terlebih dahulu. Sehingga diperkarakan pelaku curnak menjalankan aksinya tidak hanya seorang diri. Adapun kronologis masyarakat yang pertama kali menemukan adanya tindakan curnak tersebut saat melintas di area pekebunan sawit di lokasi kejadian. Sebab, melihat adanya isi dalam perut sapi dan seutas tali nilon yang diduga kuat ditinggalkan oleh para pelaku Curnak.

“Sapi yang dicuri ini memiliki badan yang besar dan bobot badan yang berat. Sehingga kemungkinan sapi diracun menggunakan cairan yang dicampur dengan kulit pisang. Sebab, jika tidak begitu kemungkinan sapi akan memberontak,” ujar Man (42) salah seorang warga yang ada di lokasi penemuan isi perut sapi.

Lebih lanjut, Man menjelaskan kasus curnak sebelumnya memang pernah terjadi di Desa Talang Padang . Kasus curnak serupa tersebut diperkarakan terjadi pada pertengahan Ramadhan 2021 lalu. Diakui Man kondisi sapi yang dibantai tersebut memang selalu jauh lokasinya dari kandang sapi milik peternak. Sehingga, diduga kuat sapi lebih dulu diintai oleh para pelaku guna melihat kondisi di sekitar.

“Pernah ada dulu kasus serupa, dua ekor sapi milik peternak ditemukan mati dengan bagian tubuh sudah terpotong-potong. Tidak hanya itu pada mulut sapi juga terlihat ada buih yang diduga karena diracun,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres BS, AKBP Florentus Situngkir melalui Kasi Humas, AKP Sarmadi menerangkan pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari tindak pidana curnak yang ada di Desa Talang Padang. Ia juga mengimbau agar para peternak dapat memantau hewan peliharaannya dan mengandangkannya. Sehingga, tidak memberikan peluang bagi para pelaku curnak yang memanfaatkan hewan ternak yang berkeliaran tanpa terpantau oleh pemilik.

“Belum ada laporan terkait curnak yang terjadi di Pino Raya. Kami juga ingatkan kembali mari sama-sama kita jaga situasi Kamtibmas untuk berwujud kondisi civitas Kamtibmas yang mantap dan bila ada informasi segera mungkin hubungi Babinkamtibmas atau Polsek terdekat,” pungkasnya. (117)    

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan