Kota Bengkulu Rawan Banjir, Ini Strategi DISUKA untuk Mengatasinya
Kota Bengkulu Rawan Banjir, Ini Strategi DISUKA untuk Mengatasinya-Istimewa/Bengkuluekspress.-
Ia menjelaskan, saat ini banyak keluhan masyarakat yang sulit untuk membuang sampah. Kebijakan kepala daerah sebelumnya telah menarik seluruh bak kontainer di setiap kelurahan.
Selanjutnya, masyarakat diminta untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar LPM pengangkut sampah dari rumah ke rumah.
Hanya saja, fakta di lapangan tidak semua masyarakat ingin membayar dengan berbagai alasan.
Menurut Sukatno, metode ini tidak bisa terus dibiarkan, tetapi tugas pemerintah harus membuat formulasi baru yang bisa mengatasinya, salah satunya memperbanyak bank sampah.
"Buang sampah itu harus bayar, kemudian untuk membuang harus pakai jadwal dan pakai antre, kemudian pusat pembuangan sudah tidak memadai lagi. Ke depan, kita harap tidak ada lagi seperti itu. Insya Allah kita akan tata dan ciptakan program baru," jelasnya.
Proses ini harus berjalan beriringan dengan pemenuhan infrastruktur dari pemerintah. Menurutnya, tak cukup sekedar meningkatkan kesadaran masyarakat dan membangun siring saja.
BACA JUGA:Pemilihan Duta Bahasa Digelar, Calon Dubas Harus Kuasai 8 Materi Ini
BACA JUGA:KUR BSI Rp 100 Juta, Tenor hingga 5 Tahun, Angsuran Ringan, Silahkan Lengkapi Syarat Ini
Tetapi Pemkot harus pro aktif bersinergi dengan provinsi dan pusat untuk optimalisasi Sungai Bengkulu.
Kemudian sambung Sukatno, sedimentasi di Sungai Muara Bangkahulu tinggi sekali. Hal ini harus ditangani.
"Ini salah satu program kita, jika kita Dani Hamdani-Sukatno nanti diberi amanah untuk memimpin Kota Bengkulu," terang Sukatno. (Medi)