Distan BS Petakan Tingkat Kerawanan Produksi Pangan, Ini Tujuannya

Reporter: Renald |

Editor: Asrianto |

Sabtu , 07 Sep 2024 - 07:44

Kepala Distan BS, Sakimin SPt saat terjun langsung ke lapangan melihat dan mendengarkan keluhan para petani-Renald/Bengkuluekspress-

Sakimin juga menerangkan bahwa para petani saat ditemui memang masih banyak menyampaikan keluhannya terhadap keadaan sektor pertanian sekarang. Ditambah lagi iklim yang tidak menentu seperti saat ini memberikan dampak yang luar biasa.

“Kalau secara khusus, kebanyakan petani itu masih mengeluh di ketersediaan air. Makanya kami terus berkonsultasi dengan pihak terkait untuk memecahkan masalah ini. Apakah nanti tetap diatasi dengan penambahan pompa atau ada alternatif yang lebih efisien,” pungkasnya. (Renald)

distan bs petakan tingkat kerawanan produksi pangan, ini tujuannya                            harianbengkuluekspress.id – pemerintah kabupaten (pemkab) bengkulu selatan (bs) melalui dinas pertanian (distan) melakukan pemetaan tingkat kerawanan produksi pangan.
adapun sektor pertanian yang dipetakan di antaranya produksi pangan berupa padi dan jagung, serta sektor pertanian lainnya.
kepala distan bs, sakimin spt menyampaikan tujuan utama pemetaan tingkat kerawanan produksi pangan yaitu agar pihak distan bs lebih mudah melakukan penanggulangan dan memberikan solusi jangka panjang terhadap hambatan yang ada.
bahkan, pemetaan juga menjadi bekal distan melakukan inovasi dan lonjakan produksi dengan cara yang lebih modern.
baca juga:seorang residivis di bs dihadiahi timah panas, ini kasusnya
baca juga:ratusan anggota fpwk akan duduki tabat bs- kaur, ini alasannya
“di beberapa wilayah memang masih terjadi hambatan untuk mengelola lahan, misalnya di kecamatan pino raya. hal ini karena terkendalanya sumber air yang akan digunakan petani dalam menggarap lahan,” sampainya.
sakimin menerangkan para petani juga diharapkan agar mendukung upaya distan bs melakukan pemetaan ini.
bahkan, petani sangat dianjurkan untuk melapor ke distan bs apabila memang ada kendala krusial yang sangat sulit diatasi.
“kami akan terus mendampingi petani. sebab petani menjadi garda terdepan penyeimbang ketahanan pangan daerah. tanpa petani, terus terang ketahanan pangan tidak akan terwujud,” terangnya.
lebih lanjut, sakimin juga mengungkapkan pihaknya tidak hanya sebatas memetakan data wilayah pertanian yang ada.
tapi pihaknya juga mencatat potensi alternatif untuk daya dukung lanjutan pengelolaan lahan di bs. 
"seperti jumlah sungai yang ada di sekitar lahan sawah, panjang irigasi hingga tingkat kerawanan penyakit yang sangat sering ditemui petani juga kita data untuk dapat dimaksimalkan fungsinya," ungkapnya.
baca juga:pupuk hayati, ini manfaatnya bagi tanaman
baca juga:hak purnabakti dewan periode 2019-2024 tuntas, pelantikan dewan baru sudah siap 
sakimin juga menerangkan bahwa para petani saat ditemui memang masih banyak menyampaikan keluhannya terhadap keadaan sektor pertanian sekarang. ditambah lagi iklim yang tidak menentu seperti saat ini memberikan dampak yang luar biasa.
“kalau secara khusus, kebanyakan petani itu masih mengeluh di ketersediaan air. makanya kami terus berkonsultasi dengan pihak terkait untuk memecahkan masalah ini. apakah nanti tetap diatasi dengan penambahan pompa atau ada alternatif yang lebih efisien,” pungkasnya. (renald)