Gerakan Pangan Murah Per Kelurahan, Upaya Tekan Laju Inflasi
IST/BE Gerakan pangan murah bergerak ke setiap kantor camat dan menjangkau masyarakat di setiap kelurahan sebagai langkah kongkret pengendalian inflasi. --
Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kota Bengkulu melakukan sejumlah upaya dalam menekan laju inflasi terhadap bahan pangan. Salah satunya menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara merata di setiap kelurahan. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap bulan. Secara terjadwal tim pangan melakukan kunjungan ke setiap kelurahan.
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setda Kota Dadi Hartono mengatakan kepada BE, Rabu, 18 September 2024, " Pada penghujung bulan September gerakan pangan dilakukan di 3 kantor lurah yaitu pada tanggal 19 September di kantor Lurah Beringin Raya, tanggal 24 September di kantor Lurah Kandang Limun, dan tanggal 26 September di kantor Lurah Pematang Gubernur." Pemkot berkolaborasi dengan Bulog, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu dan para distributor menyediakan bahan pokok. Adapun komoditi yang dijual yakni beras medium dan premium, kemudian minyak goreng, tepung terigu, gula pasir, telur, bawang putih, daging beku dan bawang merah.
"Namanya pangan murah tentu harganya lebih terjangkau. Masyarakat bisa mendatangi lokasi dan membeli sesuai kebutuhan," sampainya.
Gerakan ini salah satu langkah pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Manfaat yang dirasa oleh masyarakat komoditas kebutuhan pokok bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat itu sendiri.
BACA JUGA:Irigasi Perpipaan Dibangun, Ini Lokasinya
BACA JUGA:Lengkapi Berkas Alih Aset Perumahan, Ini Imbauan Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu
"Melalui gerakan ini bisa memperluas jangkauan ke pemukiman masyarakat," ungkapnya.
Asisten II Setda Kota Bengkulu Sehmi baru saja mengikuti rapat koordinasi tentang langkah kongkret pengendalian inflasi daerah dan penanganan harga bahan pangan di seluruh Indonesia.Pada rakor ini pemerintah masih terus memantau kenaikan harga bahan pokok makanan di seluruh Indonesia. Kenaikan harga cabai rawit dan minyak goreng di 10 kabupaten yang ada di Indonesia mengalami kenaikan IPH tertingi sebesar 3,6%.
"Kita juga berkoordinasi dengan pemkab untuk pengorganisasian tingkat petani. Sedangkan Pemkot akan mengendalikan harga di tingkat pasar. Artinya koordinasi seperti harus terus kita lakukan agar bisa terkendali," imbuh Sehmi.
Sementara itu, Minyak goreng curah mengalami kenaikan pada bulan September. Bawang putih masih dengan harga yg tinggi dan belum pernah menurun dari bulan sebelumnya. Sedangkan bawang merah terus mengalami penurunan harga. Selain itu, harga beras juga mengalami kenaikan harga di beberapa daerah di Indonesia.
BACA JUGA:Reskan Minta KPU Bertanggung Jawab, Yakin Menangkan Gugatan
"Pemerintah juga terus berupaya mencari solusi untuk pengendalian inflasi, yang terus mengalami kenaikan harga pada setiap bulannya," pungkasnya. (Medi Karya Saputra)