Stadion Mini Kayu Kunyit Diduga Alih Fungsi, Ini Tandanya

Reporter: Renald |

Editor: Asrianto |

Selasa , 21 Nov 2023 - 08:44

Stadion Mini Kayu Kunyit yang diduga digunakan para remaja melakukan tindakan amoral, Senin (20/11).-Renald/Bengkulu Ekspress-

stadion mini kayu kunyit diduga alih fungsi, ini tandanya                            ==
renald/be
stadion mini kayu kunyit yang diduga digunakan para remaja melakukan tindakan amoral, senin (20/11).
 
harianbe - keberadaan stadion mini di kelurahan kayu kunyit, kecamatan manna bengkulu selatan (bs) akhir-akhir ini menjadi sorotan.
sebab, tujuan pembangunan stadion mini tersebut sebagai  pusat olahraga para pelajar, justru beralih fungsi sebagai tempat tindakan amoral yang dilakukan para remaja.
baca juga: ada 61 tps daerah blank spot dan 67 tps sulit, ini kata kpu seluma

baca juga: pembangunan jalan desa tenangan-rawa sari selesai, begini respon warga

untuk mengetahui keadaan stadion mini yang dikeluhkan masyarakat tersebut, be langsung datang ke stadion mini tersebut dan benar saja. saat tiba di lokasi terlihat stadion mini kayu kunyit sangat tidak terawat.
bahkan tidak ditemukan adanya penjaga pada stadion mini pertama di bs tersebut dan akses masuk ke dalamnya pun begitu lancar, dibuktikan dengan gerbang stadion yang terbuka lebar dan tidak adanya kunci yang disiapkan. 
bahkan, saat masuk ke stadion tersebut pengunjung langsung disuguhkan pemandangan yang mengejutkan, yaitu pada bagian bawah tribun penonton banyak ditemukan bekas alat kontrasepsi berupa kondom habis pakai.
tidak hanya itu, kemasan obat batuk komix hingga botol minuman keras (miras) juga terlihat berserak dalam stadion tersebut.
bagian dalam toilet stadion juga tidak luput bekas minuman kemasan dan kemasan obat batuk komix yang diduga telah dioplos para remaja untuk berpesta miras saat malam hari.
“saat malam hari banyak anak muda mudi yang nongkrong di dalam stadion hingga larut malam. padahal di dalam stadion itu sangat gelap, tapi mereka betah di dalam sana sambil menghidupkan musik dari speaker handphone,” ujar liin (49) warga setempat.
lebih lanjut , liin mengatakan para remaja yang berada di dalam stadion tersebut telah ditegur agar tidak berkumpul saat malam hari di sana.
bahkan, ia mengaku  saat bersama warga lainnya sering  mendapatkan intimidasi dari para remaja yang ada saat memberikan teguran.
. “saat diberikan nasehat dan peringatan kebanyakan dari para remaja keras kepala, diingatkan justru marah-marah dan mengancam. kami yang tidak ingin ribut, terpaksa harus menjauh dan menjadi cuek kepada tindakan mereka,” sambungnya.
di tempat terpisah, sekretaris dispora bs, syopian ansori mpd mengungkapkan pihaknya belum menerima secara resmi laporan terkait stadion mini yang diduga dijadikan lokasi mesum para remaja.
namun, ia memastikan akan menindaklanjuti laporan dan akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi tindak amoral yang semakin berkembang di stadion mini terebut.
“saya baru tahu informasinya saat ini. memang sejauh ini status kepemilikan stadion mini kayu kunyit masih milik provinsi bengkulu. jadi kami belum terlalu aktif meninjau lokasinya,” ungkapnya.
syopian dengan tegas mengatakan jika nantinya stadion mini terbukti  digunakan untuk perbuatan negatif. maka secara langsung dispora bs akan mengambil tindakan.
bahkan, dispora akan menggandeng pihak kecamatan manna, koramil hingga polsek manna untuk  mengadakan pertemuan untuk mendapatkan solusi.
tak sampai di situ, syopian bersama tim dispora bs akan mengupayakan penjagaan di seputaran stadion mini kayu kunyit. apabila nanti status hibah diterima, ada petugas khusus yang diutus menjaga aset tersebut. 
“jika status hibah bangunan sudah disampaikan ke bs , kami akan lebih mudah bertindak. entah nanti gerbangnya akan digembok, atau kami berikan penerangan di dalam stadion agar para remaja tidak lagi melakukan tindak amoral. rencana kami memang akan ada penjaganya, tapi kami masih menunggu status hibah. sebab, ibarat kendaraan, kami saat ini baru diberikan areal parkir. namun untuk kendaraan beserta kuncinya masih dipegang pemilik,” pungkas syopian. (117)