Sekolah dan Ortu Cegah Geng Motor, FGD Cegah Fenomena Geng Motor

IST/BE Bermacam upaya dilakukan pihak terkait memberantas kelompok geng motor di Kota Bengkulu. Salah satunya FGD mengambil tema fenomena geng motor yang dilakukan SMAN 3 Kota Bengkulu. Pada kegiatan tersebut, melibatkan pemateri yang cakap dibidangnya m--

Harianbengkuluekspress.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum melalui Subdit Renakta ikut serta dalam sosialisasi dalam Forum Group Discusion (FGD) dengan tema fenomena geng motor, deteksi dini dan usaha preventif bagi generasi muda. Kegiatan tersebut diikuti puluhan pelajar SMAN 3 Kota Bengkulu, Kamis 17 Oktober 2024.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Bengkulu, AKBP Julius Hadi Harjanto Skom SH mengatakan, dari kepolisian tentu mengajak agar guru dan orang tua berkolaborasi mencegah pelajar bergabung dengan geng motor. Orang tua dan guru harus berani memberikan teguran jika anak terlibat geng motor. Teguran yang diberikan sifatnya memberikan pelajaran, bukan mengarah ke kekerasan. 

"Salah satu pencegahannya orang tua dan guru harus berkolaborasi memberikan teguran atau sanksi bagi pelajar yang bergabung geng motor. Kalau di sekolah bisa menerapkan poin pelanggaran, jika sudah capai batas maksimum akan ada sanksi yang diberikan," jelas AKBP Julius yang menjadi pemateri.

Jika cara diatas tidak mempan, pelajar masih bergabung dengan geng motor, maka aparat kepolisian akan bertindak. Jika terbukti melakukan tindak pidana ada sanksi tegas sesuai hukum berlaku. Tidak akan ada diversi atau dikembalikan pada orang tua, jika pelajar terbukti melakukan tindak pidana, misalnya membawa sajam, pengerusakan, penganiayaan atau pengeroyokan.

BACA JUGA:DBH Sawit Tahun Depan Segini

BACA JUGA:Dit Krimsus Tangani 72 Kasus, Korupsi,BBM, Siber Hingga Konten Judi

"Sosialiasi sudah diberikan, teguran dan sanksi sudah diberikan masih tetap terlibat, berarti hukum pidana akan diterapkan. Tidak berlaku lagi diversi," imbuhnya.

Kepala SMAN 3 Kota Bengkulu, H Rustiyono Mpd, FGD membahas geng motor dinilai penting sebagai bentuk edukasi sekolah kepada siswanya terkait fenomena geng motor di Kota Bengkulu yang meresahkan. Mereka diharapkan bisa memahami resiko yang ditimbulkan dari kelompok geng motor. Tidak hanya sekolah yang terlibat, tetapi instansi terkait juga harus mendukung, memberikan pengetahuan.

"Yang ingin kami pastikan adalah, siswa tidak hanya unggul dalam akademis, tetapi memiliki pemahaman yang baik tentang etika, moral dan tanggung jawab," tutupnya. (Rizki Surya Tama)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan