Cakada Diminta Tak Borong Sembako, Dikhawatirkan Mempengaruhi Lonjakan Harga Pasar
IST/BE Asisten II Pemkot Sehmi dan tim TPID lainnya saat mengikuti rakor bersama Mendagri Tito Karnavian secara virtual zoom di ruang monitoring center Dinas Kominfo, Senin, 4 November 2024.--
Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kota Bengkulu melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diminta menjaga inflasi jelang Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2024. Terutama mengimbau para calon kepala daerah, agar tidak memborong sembako seperti beras, minyak goreng dan lainnya, karena dikhawatirkan mempengaruhi lonjakan harga pasar.
"Tadi kita mengikuti rakor virtual dalam rangka evaluasi penanganan inflasi daerah bersama Mendagri Tito Karnavian. Banyak poin penting yang disampaikan terutama dalam tahun politik ini," ujar Asisten II pemkot, Sehmi usai mengikuti rakor bersama TPID Kota Bengkulu, Senin 4 November 2024.
Lebih lanjut dijelaskan Sehmi, instruksi Mendagri Tito Karnavian dimasa kampanye setiap daerah perlu diwaspadai ada calon kepala daerah (cakada) memborong sembako untuk dibagikan pada warga calon pemilih sehingga ini juga mempengaruhi inflasi hingga terjadinya kelangkaan. Sembako cenderung digunakan untuk sebagai pengganti uang sehingga tidak dianggap sebagia money politic.
"Nanti dikhawatirkan ada yang memborong beras, misalnya. Maka, antisipasi stok beras di Bulog, di pasar, di pedagang perlu dilakukan. Kalau terjadi borong-memborong dan terjadi kelangkaan. Kasihan nanti masyarakat yang tidak kebagian, itu kata pak Mendagri tadi," ungkapnya.
BACA JUGA:Babinsa Serbu Sawah Warga, Ini yang Dilakukan
BACA JUGA:330 Pengawas TPS Dilantik, Bawaslu Minta Jaga Pemilu Bersih dan Jujur
Rapat yang diikuti oleh perwakilan pemerintah pusat dan daerah ini juga membahas penguatan sinergi lintas sektor untuk memastikan langkah-langkah yang tepat dalam menjaga stabilitas harga di berbagai wilayah, termasuk Kota Bengkulu.
"Pentingnya peran TPID dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok di daerah melalui koordinasi ini, kebijakan pengendalian inflasi dapat diimplementasikan dengan lebih efektif," imbuh Sehmi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu sebelumnya merilis Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi Oktober 2024. Diketahui, Kota Bengkulu mengalami inflasi year on year (y-o-y) sebesar 1,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 105,87. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan dari IHK Oktober 2023, 104,28. Secara keseluruhan, tingkat deflasi month to month (m-to-m) di Kota Bengkulu pada Oktober 2024 tercatat sebesar 0,03 persen.
Tingkat inflasi y-o-y pada Oktober 2024 lebih rendah dibandingkan periode yang sama dalam 2 tahun terakhir, yakni 3,08 persen pada Oktober 2023 dan 6,58 persen pada Oktober 2022. Inflasi y-t-d juga menunjukkan penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu 0,71 persen, sedangkan pada Oktober 2023 tercatat sebesar 2,85 persen dan pada Oktober 2022 sebesar 5,62 persen. (Medi Karya Saputra)