UN Diterapkan Kembali? Mendikdasmen Ungkap Begini
Mendikdasmen Prof Dr. Abdul Mu'ti MEd saat menyampaikan keterangan pada media -Istimewa/Bengkuluekspress-
Harianbengkulueskpress.id- Wacana diterapkannya kembali pelaksanaan Ujian Nasional menuai pro dan kontra, mulai dari siswa, orang tua, guru, hingga pemerintah.
Sebagian berpandangan bahwa Ujian Nasional dianggap sebagai alat untuk mengukur sejauh mana kualitas pendidikan di setiap sekolah dan daerah.
Dengan adanya UN, diharapkan ada kesetaraan dan standar yang sama dalam evaluasi kemampuan siswa di seluruh Indonesia.
Disisi lain, banyak yang berpendapat bahwa UN memberikan tekanan yang besar kepada siswa hingga menyebabkan anak-anak stress.
Sebagai ujian yang menentukan kelulusan, UN sering kali memaksa siswa untuk fokus pada ujian, yang dapat mengurangi kreativitas dan pengembangan diri mereka.
BACA JUGA:Prabowo Resmi Hapus Utang Petani ,Nelayan dan UMKM, Ini Syaratnya
BACA JUGA:Ribuan Massa di Lebong Gelar Demo, Ruang Plt Bupati Disegel, Ini Penyebabnya
Siswa juga sering merasa tertekan untuk memperoleh nilai tinggi, kadang sampai mengorbankan kesehatan mental mereka.
Persoalan ini terus bergulir seiring dengan pergantian menteri dan kabinet baru diera kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran.
Apakah UN akan diterapkan?
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya masih melakukan pengkajian.
Pihaknya akan terlebih dahulu mengundang seluruh dinas pendidikan provinsi di seluruh provinsi di Indonesia untuk membahas seluruh kebijakan yang akan diterapkan pemerintah.
Hasil pengkajian ulang mengenai pelaksanaan kembali Ujian Nasional (UN) akan disampaikan pada awal tahun ajaran baru.
Hal ini karena kebijakan tidak bisa diubah di tengah tahun ajaran.