SIM Seumur Hidup Viral dan Jadi Perbincangan Netizen Di Media Sosial

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Jumat , 06 Dec 2024 - 15:48

Ilustrasi Surat Izin Mengemudi (SIM) -Istimewa/Bengkuluekspress.-

sim  seumur hidup  viral dan jadi  perbincangan netizen di media sosial                               harianbengkulueskpress.id- usulan sim, stnk  dan tnkb berlaku seumur hidup menjadi perbincangan  dimedia sosial. 
banyak  netizen  yang berkomentas sangat setuju dengan usulan komisi iii dpr ri sarifuddin sudding. 
ribuan komentar itu membanjiri akun instagram @fakta.indo. hingga 6 desember 2024 pada pukul 15.00 wib sudah  90 ribu like dan  lebih dari 9 ribu komentar. 
berikut beberapa komentar para netizen 
@eza_hrsmann "nah jadi wakil rakyat tuh begini pak, saya yakin 95 persen rakyat indonesia dukung bapaknya," tulisnya. 
@robbykurniambe "saya suport ini mah setuju,"
@bondan_app "ini mah a1 setujuh kitaa,"  @azmi_sketcher "naaahhh gitu jadi wakil rakyat," 
baca juga: dpr ri usulkan sim, stnk, tnkb berlaku seumur hidup, ini penjelasannya
baca juga:usai viral, gus miftah mundur dari utusan khusus presiden
@sulton_firdaus " tombol setuju "
@nag jd wakil rakyat itu begini pak, saya yakin 95% rakyat indonesia dukung bapaknya.
diberitakan sebelumnya, anggota komisi iii dpr ri, sarifuddin sudding  mengusulkan agar sim, stnk dan tnkb berlaku seumur hidup untuk meringankan beban masyarakat. 
ia menilai perpanjangan sim  selama  lima tahun sekali dapat membebani masyarakat. 
usulan tersebut disampaikan  anggota komisi iii dpr ri, sarifuddin sudding, saat rapat dengar pendapat komisi  iii dewan perwakilan rakyat (dpr) dengan korlantas polri. 
dalam audiensi tersebut sarifuddin menyarankan agar masyarakat tidak perlu lagi memperbaharui sim dan stnk. 
baca juga:hingga awal desember 2024, 17 bank bangkrut dan izinnya dicabut ojk, berikut daftarnya
baca juga:dinsos bs ajak lansia hidup sehat, begini caranya
sarifuddin menilai, perpanjangan sim yang dilakukan setiap lima tahun sekali justru dinilai membebani masyarakat.
apalagi, menurut sarifuddin  penerimaan negara bukan pajak (pnbp) dari proses perpanjangan sim tidak seberapa. 
 "ini hanya untuk kepentingan vendor, sim, ukurannya tidak seberapa, dan stnk  juga ukuranya tidak seberapa, tapi biayanya luar biasa dan itu dibebankan ke masyarakat," bebernya. 
sebagai solusi, ia mengusulkan sistem pencabutan surat berkendara setelah pelanggaran tertentu, seperti tiga kali pelubangan sim. 
" kalau terjadi pelanggaran cukup dibologi saja. tiga kali dibologi, sudah tidak perlu lagi,  sekian tahun bisa mendapatkan lagi sim. jangan ada perpanjangan supaya meringankan masyarakat dalam kondisi yang sangat susah ini, " tuturnya. (**)