Nelayan di BU Tak Bisa Melaut, Ini Penyebabnya
Beginilah tampak kondisi perahu nelayan yang ada di Kecamatan Air Napal Kabupaten BU tidak dapat melaut lantaran sudah sepekan mengalami gelombang tinggi.-APRIZAL/BE -
harianbengkuluekspress.id - Akibat dampak cuaca ekstrim, aktivitas melaut para nelayan di wilayah Kecamatan Air Napal Kabupaten Bengkulu Utara (BU) menjadi terganggu dalam sepekan terakhir. Lantaran angin kencang dan ombak besar, sehingga terpaksa harus menghentikan aktivitas melaut para nelayan.
Salah seorang nelayan, M Zen mengakui, bahwa sejak sepekan terakhir tepatnya 2 Desember 2024 lalu, dirinya beserta nelayan lainnya tidak melakukan aktivitas melaut.
"Sejak Senin 2 Desember 2024 lalu kami sudah tidak melaut," ujarnya.
BACA JUGA:Reses Solihin Adnan, Ajak Gen Z Melek Politik dan Pemerintahan
BACA JUGA:Target PAD 2025 Pemkab BU Naik Jadi Segini
Menurutnya, ia bersama para nelayan lainnya khawatir jika kondisi cuaca seperti ini terjadi berkepanjangan. Sebab beberapa masyarakat memang bergantung hidupnya dengan hasil melaut. Meski ada juga para mayoritas masyarakat di Kecamatan Air Napal yang berada di daerah pesisir pantai jalan lintas barat ini memiliki kebun.
"Tentu selaku nelayan bila kondisi cuaca seperti ini terus terjadi dapat mengancam perekonomian masyarakat jika cuaca ekstrim terjadi berkepanjangan," ungkapnya.
M Zen mengakui, bahwa masih ada beberapa nelayan yang tetap nekat melaut meski kondisi laut tidak mendukung dan berisiko. Meskipun hasil tangkapan ikan tidak maksimal dan lebih sedikit jika dibanding saat melaut di cuaca yang baik.
"Namanya juga mau cari rejeki. Masih ada juga nelayan tetap nekat, meski berisiko dan hasil tangkapan tidak maksimal," tambahnya.
Lanjutnya, akan tetapi ada juga nelayan mengisi waktu luang, beberapa nelayan terlihat melakukan kegiatan lain seperti merajut jaring. Kemudian ada juga beralih profesi sementara menjadi tukang dan lainnya. Hal ini sembari menunggu perkembangan cuaca.
"Ada juga nelayan yang tidak melaut sembari menunggu cuaca baik adanya yang beralih profesi menjadi tukang dan mengurus kebun. Kami pun berharap kondisi cuaca ekstrem ini dapat segera berlalu," pungkasnya.(afrizal)