Selamatkan Ekspor Komoditas, Komoditi Unggulan Bengkulu Ternyata Diekspor Melalui Provinsi Lain
DOK/BE Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.--
Harianbengkuluekspress.id- Pemerintah Provinsi Bengkulu berusaha menyelamatkan ekspor komoditas asli daerah. Pasalnya, hingga saat ini beberapa komoditi unggulan asli Bengkulu seperti kopi, teh, rempah-rempah, ikan, dan lainnya masih diekspor melalui provinsi lain.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, hingga November 2024 total ekspor Provinsi Bengkulu mencapai US$ 20,42 juta. Nilai ekspor ini naik sebesar 61,57 persen jika dibandingkan dengan September 2024 tercatat sebesar US$ 12,64 juta.
"Meskipun kita memiliki nilai ekspor, namun hanya beberapa komoditi yang berasal dari Bengkulu yang diekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai, sementara komoditas lainnya diekspor melalui Pelembang dan Jakarta. Meski begitu, baru beberapa komoditas yang diekspor yaitu batubara, cangkang sawit, karet, dan lintah," kata Win, Senin 9 Desember 2024 saat dikonfirmasi BE.
Ia menambahkan, minimnya ekspor komoditas yang diekspor melalui Bengkulu disebabkan pelaku usaha banyak melakukan produksi di Bengkulu. Sementara perusahaan yang menangani pemasaran atau kantor pusatnya bukan di Bengkulu. Hal inilah yang membuat beberapa pelaku usaha melakukan ekspor melalui Provinsi lain.
BACA JUGA:Sinergi Perkuat Ketahanan Ekonomi, BI dan DJP Gelar Sarasehan Perekonomian Bengkulu
BACA JUGA: 3 Tersangka Korupsi Ditahan, BB 25 Perkara Dimusnahkan Kejari BS
"Pengusaha punya kantor cabang di Bengkulu, tapi kantor pusatnya misalnya di Palembang dan Jakarta. Di sini cuma hanya kantor cabang, sedangkan kantor pusatnya atau pemasarannya di luar, barang itu dikumpulkan ke sana. Titik keluarnya di sana. Kedua, ada penambahan nilai barang, mungkin di luar ada packagingnya atau pengepakan pengemasan, supaya tampilan komoditi yang diekspor itu lebih manis," tuturnya.
Hal tersebut akhirnya menyusahkan untuk mengkalkulasi nilai ekspor daerah, sehingga barang atau komoditas yang diekspor ke luar tidak tercatat. Sementara jika dilakukan melalui Bengkulu, maka langsung masuk ke catatan ekspor-impor di daerah.
"Tapi itu ternyata melewati statistik perdagangan dalam negeri, itu tidak tercatat. Asumsinya, barang di sini itu mengalir ke provinsi lain. Keluarnya barang tidak dicatat didokumen ekspor-impor. Barang di sini sedikit, sedangkan yang mau diekspor banyak, jadi dikumpulkan dulu di Provinsi lain," tutupnya.
Pelaksana tugas Plt Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah mengatakan, Pemprov Bengkulu, terus berusaha menyelamatkan komoditas Bengkulu, sehingga tidak dilakukan ekspor melalui daerah lain. Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mengatasi permasalahan ini.
BACA JUGA:Benteng Marlborough Kini Berwajah Baru, Revitalisasi Dilakukan dengan Tujuan Ini
"Kita selalu rugi ekspor terus melalui provinsi lain, padahal kalau melalui Provinsi kita maka pajak ekspor juga akan menguntungkan daerah," tutupnya. (Rewa Yoke))