Dinsos Tangani Lansia Telantar, dari Laporan Kasus Nenek Poniyan
RENALD/BE Kepala Dinsos BS, Efredy Gunawan saat menemui nenek Poniyan yang dilaporkan sebagai Lansia Telantar, Kamis 2 Januari 2024.--
Harianbengkuluekspress.id – Kisah pilu kembali mencuat di Bengkulu Selatan setelah seorang Lansia bernama Poniyan ditemukan terlantar di salah satu kantor polisi. Nenek Poniyan, yang kini berusia senja, dilaporkan ditinggalkan oleh sopir travel yang mengantarnya dari Kota Bengkulu tanpa alasan jelas.
Tentunya kisahnya menjadi perhatian masyarakat setelah laporan warga diterima oleh Dinas Sosial (Dinsos) Bengkulu Selatan. Kepala Dinsos Bengkulu Selatan, Efredy Gunawan, SSTP, MSi, mengungkapkan bahwa Poniyan telah berada di wilayah Bengkulu Selatan selama beberapa hari terakhir.
Dalam keterangannya, Poniyan mengaku ditinggalkan begitu saja di kantor polisi. Nasib baik berpihak padanya ketika seorang warga yang kebetulan berada di kantor polisi berinisiatif menampungnya sementara waktu.
"Nama beliau Nenek Poniyan. Menurut pengakuannya, ia berasal dari Jalan Pantura Bengkulu. Ia juga menyebut memiliki seorang anak bernama Ibrahim," ujar Efredy kepada BE pada Kamis, 2 Januari 2024.
BACA JUGA:Pengumuman Hasil Seleksi PPPK di Benteng Molor, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Perhimpunan Guru Tolak Wacana UN Diterapkan Kembali, Ini Penjelasannya
Efredy menjelaskan bahwa setelah mendapatkan informasi tentang keberadaan Poniyan, pihaknya langsung melakukan langkah cepat dengan mengevakuasi lansia tersebut ke rumah singgah milik Dinsos Bengkulu Selatan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan Nenek Poniyan mendapatkan tempat yang layak dan aman.
"Beliau bercerita bahwa ia memiliki lima orang anak. Dua di antaranya sudah meninggal dunia, sementara dua lainnya menjadi TKW di luar negeri. Sayangnya, satu anak yang tinggal di Bengkulu memiliki menantu yang dinilai kasar dan zalim. Karena itulah beliau memilih untuk tidak tinggal bersama anaknya," tambah Efredy dengan nada prihatin.
Demi memastikan kondisi Poniyan lebih baik ke depannya, Dinsos Bengkulu Selatan memutuskan untuk merujuknya ke panti jompo. Langkah ini juga melibatkan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Bengkulu untuk memastikan Poniyan mendapatkan perawatan terbaik di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Kota Bengkulu.
"Solusi terbaik yang kami ambil adalah menempatkan beliau di Panti Jompo PSTW Kota Bengkulu. Kami akan mengantarnya langsung pada Jumat, 3 Januari 2024, untuk memastikan semua berjalan lancar," jelas Efredy.
BACA JUGA:Pemdes Pondok Kubang Bangun Jembatan Gantung, Ini Tujuannya
Ia menambahkan bahwa Dinsos terus berkomitmen memberikan perhatian kepada warga yang membutuhkan, terutama lansia seperti Poniyan, yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian di usia senjanya. Kisah yang menggugah Hati
Poniyan adalah salah satu dari banyak Lansia yang menghadapi kehidupan yang tidak mudah di usia lanjut. Kisahnya menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap mereka yang membutuhkan, terutama para lansia yang sering kali terlupakan.
"Semoga apa yang kami lakukan ini menjadi pelajaran dan dorongan bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar. Jangan sampai ada lagi lansia yang terlantar seperti Nenek Poniyan," pungkas Efredy dengan harapan.