PDAM Ditarget PAD Rp 1 Miliar, Ini Pernyataan Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Bengkulu
IST/BE Kabag Ekonomi Pemkot, Dadi Hartono saat melakukan pengecekan instalasi pengolahan air nelas milik tirta hidayah Kota Bengkulu memastikan distribusi air bersih lancar ke rumah masyarakat. --
Harianbengkuluekspress.id - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Hidayah atau PDAM Kota Bengkulu diberikan target memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1 miliar kepada Pemerintah Kota Bengkulu. Target ini ditetapkan seiring dengan peningkatan dan perbaikan sarana prasarana yang dilakukan pada tahun sebelumnya.
"Kalau direncana pendapatan belanja tahun 2025 kita alokasikan PAD 1 miliar. Kita harap minta agar tirta hidayah ini bisa merealisasikan kontribusinya," ujar Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Bengkulu, Dadi Hartono, Sabtu 4 Januari 2025 kepada BE.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkot telah mengalokasikan suntikan modal sebesar Rp 5 miliar pada APDB 2025. Anggaran ini diperuntukkan menunjang program kegiatan PDAM dalam mendistribusikan air bersih kepada masyarakat.
"Penyertaan modal itu untuk pergantian jaringan dan peremajaan peralatan yang sudah tidak layak atau termakan usia," ungkapnya.
Ketua Komisi III DPRD kota, Marliadi menambahkan sebagai mitra kerja komisi III pihaknya akan memantau progres perkembangan PDAM tersebut. Selama ini belum maksimal menyumbang PAD dikarenakan income yang didapat dari pelanggan masih digunakan untuk menutupi biaya perbaikan sarana prasarana.
BACA JUGA:Penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu Terpilih Masih Tunggu Keputusan MK
BACA JUGA:Penyakit Tak Menular Ancam Usia Muda, Begini Penjelasan Kadinkes Provinsi Bengkulu
"Kita lihat saat ini jumlah pelanggan PDAM terus bertambah seiring dengan bertumbuhnya perumahan baru. Nanti kita kawal seperti apa realisasi anggaran itu," imbuh Marliadi.
Setelah dilakukan evaluasi, pihaknya berharap agar PDAM tidak mengalami kerugian lagi tetapi memberikan sumbangsih PAD di tahun ini.
Diketahui, pendapatan PDAM bersumber dari iuran bulanan pelanggan yang jumlahnya ribuan. Selain itu, pengembangan bisnis Air Minum Dalam Kemasan juga telah berjalan hampir 2 tahun. Diharapkannya, bisnis air minum tersebut menghasilkan PAD secara maksimal.
"Melalui penyertaan modal 5 miliar itu juga termasuk pengembangan jaringan air bersih, sehingga cakupan air minum yang dihandel PDAM bisa lebih luas," tukasnya.
BACA JUGA:Penyakit Tak Menular Ancam Usia Muda, Begini Penjelasan Kadinkes Provinsi Bengkulu
Untuk pengembangan segmen pasar air minum hidayah water, pemkot tahun ini kembali memberikan imbauan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat mengkonsumsi AMDK Hidayah Water dalam setiap agenda/kegiatan. (Medi Karya Saputra)