Tangkap Harimau Mangsa Warga, BKSDA Turunkan Tim Pasang Kandang Jebak

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari -IST/BE-

Harianbengkuluekspress.id – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu berencana segera memasang kandang jebak di sekitar lokasi insiden harimau Sumatera yang menerkam warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko. 

Langkah ini diambil sebagai upaya perlindungan terhadap masyarakat sekaligus pelestarian satwa liar yang dilindungi.  

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari menjelaskan, tim dari BKSDA telah melakukan peninjauan di lokasi kejadian. Hal itu dilakukan untuk mengecek dan memetakan kondisi disekitar tempat kejadian perkara (TKP).

"Tim dari BKSDA telah mengecek lokasi TKP dan memetakan kondisi di sekitar TKP," katanya pada Rabu, 8 Januari 2025.

BACA JUGA:Harimau Mangsa Warga di Mukomuko Masih Berkeliaran, Tiga Sekolah Diliburkan

BACA JUGA:Taman Remaja Menanti Sentuhan Perubahan, Ini Program Pemda Kota Bengkulu untuk Mengaktifkannya Kembali

Menurut Said, selain memasang kandang jebak, pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat setempat terkait cara menghadapi konflik dengan satwa liar. 

"Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat pergi ke kebun. Jangan pergi sendirian, minimal lima orang berkelompok," jelasnya.  

Ia juga memberikan panduan menghadapi harimau jika bertemu langsung. Salah satunya dengan tidak membelakangi harimau.

"Jangan pernah membelakangi harimau. Tetap tenang, mundur perlahan, dan terus menatap ke arah posisi harimau," tambah Said.  

BKSDA juga mendorong masyarakat untuk mengusir harimau secara mandiri sebelum langkah evakuasi dilakukan. 

"Warga dapat menggunakan bunyi-bunyian seperti meriam karbit, petasan, atau sejenisnya untuk mengarahkan harimau kembali ke habitat aslinya," ujarnya.  

Namun, jika metode pengusiran ini tidak berhasil, BKSDA akan memasang kandang jebak untuk menangkap dan memindahkan harimau ke lokasi yang lebih aman. 

"Langkah ini merupakan upaya terakhir untuk melindungi manusia sekaligus menjaga populasi harimau Sumatera,” jelas Said.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan