Alur Dangkal, Keberangkatan Kapal Terlambat, Ini Keterangan Supervisi Pelabuhan dan Penyebrangan ASDP Bengkulu

INDRI/BE Supervisi Pelabuhan dan Penyebrangan ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bengkulu, Radmiadi, menjelaskan dampak pendangkalan alur menuju Pulau Enggano yang mengganggu jadwal keberangkatan kapal. --

Harianbengkuluekspress.id – Pendangkalan alur menuju Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, berdampak pada keterlambatan keberangkatan kapal. Kondisi ini memaksa kapal menunggu cuaca cerah untuk memastikan keselamatan navigasi, sehingga jadwal keberangkatan sering terganggu. Pendangkalan telah mempersempit jalur pelayaran. Akibatnya kapal harus lebih berhati-hati, terutama saat pasang surut. 

Supervisi Pelabuhan dan Penyebrangan ASDP Indonesia Ferry (Persero) Bengkulu, Radmiadi, menjelaskan kepada BE, Senin, 20 Januari 2025, ''Dengan adanya pendangkalan, dalam proses keluar masuk pelabuhan kapal harus menunggu cuaca bagus dan terang. Hal ini penting, agar pandangan kita bisa lebih luas dan terbuka, terutama saat pasang surut, untuk mencegah terjadinya tabrakan antar kapal, karena dua kapal yang berdekatan dengan pendangkalan itu sudah sempit." 

Pendangkalan ini telah berlangsung bertahun-tahun dan sering menyebabkan keterlambatan keberangkatan kapal. 

"Misalnya, kapal yang seharusnya berangkat pagi pukul 06.00 WIB, seringkali baru bisa berangkat sore hari sekitar pukul 16.00 WIB karena harus menunggu kondisi yang memungkinkan," ungkapnya.

Namun, Radmiadi membawa kabar baik karena, upaya penyelesaian masalah ini tengah direncanakan. 

BACA JUGA:PMK Muncul di Kota Bengkulu, Ini Langkah Disnaskeswan Kota Bengkulu

BACA JUGA:Intimidasi Terhadap Jurnalis Harus Dihentikan, Begini Kata Ketua PWI BS

"Kami sudah mendapat informasi bahwa Pelindo telah bertemu dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Plt. Gubernur Bengkulu. Mereka berencana untuk segera melakukan pengerukan di alur tersebut. Kami ucapkan terima kasih atas langkah yang akan diambil dan kami harap pengerukan dapat segera dilaksanakan." ucap Radmiadi.

Meskipun kondisi ini cukup mengganggu, Radmiadi menegaskan, penumpang sudah memahami situasi yang ada. 

"Penumpang umumnya mengerti masalah ini. Tapi, kami berharap pengerukan dapat segera dilakukan agar proses penyebrangan menuju Pulau Enggano kembali lancar tanpa hambatan," tuturnya. 

Dengan adanya rencana pengerukan ini, diharapkan jalur pelayaran menuju Pulau Enggano dapat kembali normal, sehingga aktivitas transportasi laut di wilayah tersebut tidak lagi terganggu. (Indriati)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan