Cara Jitu Tangani PMK , Peternak di Kota Bengkulu Beberkan Begini Caranya

INDRI/BE Suasana kandang Sapi di Peternakan Si Raja Sapi, Jalan Keramat Teluk, Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, menunjukkan kandang yang bersih dan teratur sebagai upaya melawan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).--
Harianbengkuluekspress.id - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menjadi ancaman serius bagi para peternak di Kota Bengkulu. Pada Rabu, 15 Januari 2025, tercatat PMK telah masuk ke wilayah Kota Bengkulu. Mengkhawatirkan PMK mewabah para peternak sapi, khususnya di Jalan Keramat Teluk, Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar menerapkab cara jitu untuk menangani dan menyembuhkan sapi yang terpapar PMK.
Salah satu pekerja di Peternakan Si Raja Sapi Bengkulu, Diozi (24), membagikan pengalamannya dalam menangani sapi yang terjangkit PMK.
“Cara ini memang terbilang ampuh. Kami buktikan sendiri, ada tiga sapi yang sebelumnya terkena PMK sudah sembuh hanya dalam waktu sekitar sebulan,” ungkap Diozi.
Menurut Diozi, kunci keberhasilan ini terletak pada perawatan intensif dan pola pemberian nutrisi yang tepat. Caranya, pertama, kandang harus rutin dibersihkan. Kemudian, diberikan campuran pakan seperti rumput, kol dan ampas tahu.
''Selain itu, kami tambahkan obat-obatan seperti antibiotik,” ujarnya.
BACA JUGA:Bapenda Ditargetkan PAD Rp 31 Miliar, Tapi Terkendala Kekurangan Fasilitas Operasional
BACA JUGA:RSHD Kota Bengkulu Siap Naik Tingkat, Ini Instruksi Asisten III Pemkot Bengkulu
Diozi menjelaskan, campuran dari rumput, kol, dan ampas tahu menjadi salah satu faktor penting yang membantu sapi bertahan dari serangan PMK. Makanan ini sangat membantu memperkuat daya tahan tubuh sapi. Dengan rutin memberikan campuran ini, kondisi sapi lebih cepat pulih..
Diozi juga mengingat kembali pengalaman mereka menghadapi PMK pada 2022. Saat itu, 5 ekor sapi di peternakan tersebut terjangkit PMK dan dua di antaranya tidak dapat diselamatkan karena kondisinya sudah terlalu parah.
“Iya, waktu itu ada 5 ekor yang sakit. Sayangnya, dua ekor mati karena terlambat ditangani,” ujar Diozi.
Selain menjaga kebersihan kandang dan memberikan nutrisi, Diozi menambahkan, dia memberikan larutan pereda panas untuk sapi yang sakit.
“Setiap hari kami rutin meminumkan satu botol larutan pereda panas ke sapi yang sakit. Itu juga membantu mempercepat proses penyembuhan,” ungkapnya.
Dengan langkah-langkah yang konsisten dan telaten, peternakan ini berhasil mengatasi ancaman PMK yang sempat melanda. Keberhasilan ini memberikan harapan bagi peternak lain di Kota Bengkulu untuk terus berjuang menghadapi ancaman PMK dengan cara yang teruji. (INdriati)