Toko Pangan Ado Galo Tutup, Warga Bingung, Begini Kondisinya di Kota Bengkulu

INDRI/BE Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, Jasya Arief, memberikan keterangan terkait penghentian operasional Toko Pangan Ado Galo yang telah tutup sejak satu setengah bulan terakhir. --
Harianbengkuluekspress.id – Warga Kota Bengkulu mempertanyakan penutupan Toko Pangan Ado Galo, sebuah program kolaborasi antara Pemerintah Kota Bengkulu dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Toko yang berlokasi di Jalan KZ Abidin, Pasar Minggu, itu telah berhenti beroperasi sejak 1,5 bulan terakhir.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Jasya Arief, mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab penghentian aktivitas toko tersebut.
"Pada saat ini memang aktivitas di Toko Pangan Ado Galo terhenti sejak sekitar satu setengah bulan lalu," ujar Jasya.
Toko Pangan Ado Galo dibentuk untuk membantu mengendalikan inflasi daerah dengan menyediakan bahan pangan pokok dengan harga stabil. Program ini melibatkan berbagai pihak, seperti Bulog, Bank Indonesia, Baznas, dan Bank Bengkulu. Namun, sejak beberapa waktu lalu, toko ini tidak lagi beroperasi, menimbulkan pertanyaan dikalangan masyarakat dan pemangku kepentingan.
BACA JUGA:Uji Petik Ulang PBB Objek Baru, Ini Maksud dan Tujuan Bapenda Kota Bengkulu
BACA JUGA:Tim Sospro Unib Gelar Sosialisasi SNPMB di 4 Kabupaten
Menurutnya, untuk mengetahui alasan pasti penutupan toko ini, perlu dilakukan konfirmasi lebih lanjut kepada Bulog. Ia menduga kemungkinan ada kendala dalam pendistribusian barang atau masalah operasional lainnya.
"Latar belakang kenapa berhenti itu mungkin bisa ditanyakan ke pihak Bulog. Apakah pendistribusian barang ke toko ini sudah dihentikan atau ada masalah lain, misalnya terkait petugas penjaga toko," ucapnya.
Selain itu, Jasya mengungkapkan, sebelumnya ada rencana kerja sama antara Bulog dan UPTD Pasar dalam pengelolaan, serta pemeliharaan toko tersebut. Namun, hingga kini, toko itu masih belum kembali beroperasi secara normal.
"Memang ada rencana Bulog ingin berkolaborasi dengan UPTD Pasar, tetapi sekarang toko tersebut masih tutup, namun terkadang toko ini buka, mungkin karena mereka ada aktivitas tertentu," tuturnya.
BACA JUGA:SEB Jilid III Segera Launching, Ini Pernyataan Direktur Kampanye Kanopi Hijau Indonesia Bengkulu
Dengan kondisi ini, masyarakat berharap agar pihak terkait segera memberikan kejelasan mengenai kelanjutan operasional Toko Pangan Ado Galo. Keberadaan toko ini dinilai penting dalam menjaga stabilitas harga pangan dan membantu warga mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. (Indriati)