FGD GP Ansor Kepahiang Perkuat Nilai - nilai Pancasila, Ini Tujuannya

FGD GP Ansor Kabupaten Kepahiang bersama ormas dan tokoh agama di daerah tersebut.-Doni/BE -
harianbengkuluekspress.id - Pemuda, ormas, tokoh masyarakat Kabupaten Kepahiang sepakat untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila didalam kehidupan sehari-sehari. Idiologi pancasila merupakan dasar negara Indonesia sudah sangat pas untuk diamalkan semua golongan. Para peserta FGD yang terdiri dari Ketua GP Ansor, Ketua PCNU, Kemenag, Kasat Intelkam Polres, Kasubsi 1 Intelejen Kejari Kepahiang dan 60 tamu undangan dari ormas, tokoh masyarakat dan pengurus ponpes di Kabupaten Kepahiang menegaskan sepakat, memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila di masyarakat.
FGD mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang dan DPRD Kabupaten Kepahiang agar dapat mengimplementasikan penerapan nilai-nilai Pancasila melalui aturan dan kebijakan pemerintah.
"Hasil diskusi ini, nanti akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang. Kita berharap dengan banyak FGD kita dapat menyampaikan ke DPRD untuk merevisi aturan, diantaranya Raperda larangan pesta malam," ungkap Kakan Kesbangpol Kabupaten Kepahiang Musi Dayan SSi.
BACA JUGA:AKREL Gelar Baksos Dalam Rangka Ini
BACA JUGA:Sepeda Listrik Dilarang Digunakan di Jalan Raya Lebong, Ini Dampaknya
Lebih lanjut Musi Dayan menegaskan, jika pesta malam saat hajatan terutama acara enjoy sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Sudah seharusnya acara yang banyak memuat kegiatan joget dengan para biduan itu bisa ditiadakan. Untuk memulai itu, harus ada pionir yang memberikan contoh kemasyarakatan. Pionir itu dapat dimulai dari diri sendiri ketika menikahkan anak untuk tidak menggelar acara enjoy.
"Secara aturan sudah ada Perdanya, namun Perda ini masih bersifat umum. Untuk itu, kita dorong ajukan revisi ke DPRD Kabupaten Kepahiang," ungkap Musi Dayan.
Sementara Kasat Intelkam Polres Kepahiang Iptu Agus Sugianto SIkom menerangkan, penegakan Perda larangan acara enjoy di setiap hajatan masyarakat didukung penuh APH, yakni Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres. Kepolisian bahkan memastikan tidak pernah mengeluarkan izin pesta malam, terutama acara enjoy.
"Itu pekerjaan bersama, kita harus mengedukasi masyarakat, agar tidak menggelar acara enjoy dalam kegiatan Pesta hajatan," jelas saat memaparkan materi pentingnya idiologi Pancasila.
Lebih lanjut Agus menerangkan, dari dulu komitmen dengan idologi Pancasila merupakan negara dengan beragam suku, agama kebudayaan. Tentunya dengan Pancasila jadi pemersatu semua perbedaan, sehingga kesatuan dan keutuhan NKRI tetap terjaga.
"Ini komitmen kita untuk menjaga toleransi. GP Ansor sudah menunjukkan itu seperti didalam Natal 2024, karena Ansor Banser ikut terlibat langsung," sebutnya.
Ia menambahkan, pancasila merupakan pedoman dan dasar negara kita berbangsa. Tantangan pancasila di negara demokrasi ideologi alternatif perongrong negara banyak memainkan isu agama. Karena tujuan mereka ada merusak kesatuan. Jadi komitmen untuk idologi Pancasila dapat menjadi penguat persatuan untuk mencegah tumbuhnya ideologi-ideologi baru tersebut.
"Derasnya arus globalisasi menguatnya kecenderungan politisasi identitas, polarisasi dan fragmentasi sosial berbasis sara ujaran kebencian, ungkapan yang berpotensi mecah belah masyarakat. Ini tantangan yang harus kita hadapi bersama," ungkapnya.
Dikatakan Agus, di Bengkulu ada beberapa kelompok yang berusaha untuk memecah belah NKRI. Semua dalam pantau kepolisian. Modus mereka melalui kelompok itu melakukan kajian agama secara rutin.