Mendikbud Sebut Banyak Faktor Yang Mendorong Peringkat Literasi Indonesia Naik

Mendikbud Sebut Banyak Faktor Yang Mendorong Peringkat Literasi Indonesia Naik-Istimewa/Bengkulu Ekspress-

HARIANBE- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim   mengungkapkan ada beberapa faktor yang mendorong naiknya peringkat Indonesia pada PISA 2022. 

Setelah 22 tahun mengikuti program PISA, kali ini menunjukkan hasil yang gemilang.

BACA JUGA: Cetak Sejarah, Hasil PISA, Literasi Indonesia Naik, Ini Kata Mendikbud

BACA JUGA: Ketemu Gubernur Bengkulu, IMPB-IPB Sampaikan 4 Poin Aspirasi, Ini Isinya

Kemdikbud merilis,bahwa berdasarkan  hasil PISA tahun 2022, peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5-6 posisi dibanding tahun 2018. 

Kemendikbud menyebutkan faktor yang mendorong  naiknya literasi tersebut karena pelatihan guru  yang disediakan Kemendikbudristek

Melalui Platform Merdeka Mengajar serta adanya materi Pembelajaran secara daring dan hybrid.  

Berbagai materi pembelajaran dibuat untuk membantu guru melaksanakan pembelajaran di masa pandemi.

Ini mencakup materi "Belajar dari Rumah" di televisi, modul asesmen diagnostik untuk mengukur literasi dan numerasi, modul pembelajaran literasi dan numerasi," jelasnya. 

Terobosan yang tak kalah penting adalah pemberlakuan Kurikulum Darurat yang menyederhanakan materi kurikulum

Agar guru dapat fokus pada pembelajaran yang lebih mendalam, terutama untuk penguatan literasi dan numerasi peserta didik.

Penyederhanaan materi kurikulum efektif memitigasi learning loss. Sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat mengalami 1 bulan learning loss, dibanding 5 bulan di sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh. 

"Relatif kecilnya learning loss mencerminkan ketangguhan para guru yang didukung berbagai program penanganan pandemi dari Kemendikbudristek. Alasan pertama berkaitan dengan akses daring. Kemudian, adanya bantuan kuota internet diberikan pada lebih dari 25 juta murid dan 1,7 juta guru agar dapat mengakses materi dan melaksanakan pembelajaran secara daring,"  tuturnya. 

BACA JUGA: Idham Kholik, Dosen Stikes Bengkulu Promosi Program Doktor di IPB

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan