Pemangkasan Anggaran Bikin Ribuan Penerima Beasiswa Resah, Ini Penjelasan Mendikti Saintek

ilustrasi efisiensi anggaran membuat ribuan penerima beasiswa resah-Istimewa/Bengkuluekspress-

BACA JUGA:Pelajar di Benteng Diduga Dijual ke Pria Hidung Belang, Segini Harganya

BACA JUGA:Peserta PPPK di Benteng Tak Lulus Boleh Ajukan Sanggahan, Begini Caranya

Mekanisme distribusi bantuan yang lebih efektif dan transparan juga perlu ditinjau kembali untuk memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran.

Penolakan dan usulan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Satryo Somantri Brojonegoro, mengusulkan agar anggaran KIP-K tetap berada di dalam pagu awal: pagu awal untuk KIP-K adalah Rp 14.698 milyar (Rp 14.698.109.754).

 Kemudian, setelah dilakukan efisiensi oleh Direktorat Jenderal Anggaran, angka tersebut menjadi Rp 1,310 triliun (Rp 1.310.849.475), atau 9 persen. 

Satryo mengatakan pada hari Rabu (2 Desember) kemarin, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR: “Kami mengusulkan untuk tetap mempertahankan pagu awal sebesar Rp 14,698 triliun. 

Mendikti saintek Satryo beralasan bahwa program KIP-K merupakan program strategis yang bertujuan untuk pemerataan akses pendidikan tinggi dan seharusnya tidak terpengaruh oleh efisiensi anggaran. 

Efisiensi anggaran tidak hanya berdampak pada KIP-K. Program beasiswa lain di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seperti Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dan Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK), juga mengalami pemangkasan anggaran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang lebih luas terhadap akses pendidikan bagi berbagai kalangan (**).

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan