Permintaan Daging Meningkat Jelang Ramadhan, Mukomuko Potong 30 Ekor Sapi dan Kerbau

Permintaan Daging Meningkat Jelang Ramadhan, Mukomuko Potong 30 Ekor Sapi dan Kerbau-ilustrasi/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id – Tradisi makan daging sebelum memasuki bulan suci Ramadhan kembali menggeliat di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Menyambut Ramadhan 1446 Hijriah, permintaan daging di daerah ini meningkat tajam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sebanyak 30 ekor hewan ternak, terdiri dari 20 ekor sapi dan 10 ekor kerbau, dipotong dan didistribusikan ke 15 kecamatan.
"Setiap tahun menjelang Ramadhan, banyak pedagang daging musiman bermunculan. Mereka memenuhi permintaan masyarakat yang ingin mengonsumsi daging sebelum memulai ibadah puasa," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Diana Nurwahyudi.
Ia menjelaskan bahwa fenomena ini sudah menjadi tradisi di berbagai daerah, termasuk di Mukomuko. Pasar daging dadakan pun bermunculan di sepanjang jalan nasional, dari Kecamatan Ipuh hingga Kecamatan Lubuk Pinang, menawarkan daging sapi dan kerbau segar kepada masyarakat.
BACA JUGA: Pinjaman BRI dengan Jaminan Sertifikat Tanah, Berikut Syarat dan Ketentuannya
BACA JUGA:Imbau Masyarakat Tak Mencuri Kelapa Sawit, Ini Penjelasan Ketua MUI Provinsi Bengkulu
Tak hanya memastikan ketersediaan daging, Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko juga berperan dalam menjaga keamanan dan kualitas daging yang beredar di pasaran.
Untuk itu, mereka menurunkan lima tim pemeriksa yang bertugas mengawasi proses pemotongan, distribusi, serta pengecekan kesehatan hewan sebelum dan sesudah disembelih.
"Tim ini terdiri dari petugas dinas serta tenaga medis dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Mereka mulai bekerja sejak Jumat 27 Februari 2025, karena pemotongan hewan ternak biasanya dilakukan pada hari itu," kata Diana.
Sebelum dipotong, hewan ternak harus menjalani pemeriksaan antemortem, yaitu pengecekan kondisi kesehatan hewan sebelum penyembelihan.
Setelah dipotong, dagingnya juga akan diperiksa melalui postmortem untuk memastikan tidak ada tanda-tanda penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Kami memastikan seluruh daging sapi dan kerbau yang beredar telah memenuhi standar Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH) sehingga layak dikonsumsi oleh masyarakat," tegasnya.
Antusiasme masyarakat terhadap daging segar menjelang Ramadhan sangat tinggi. Banyak warga memilih membeli langsung dari pedagang musiman karena harga yang relatif lebih murah dibandingkan di hari biasa.
Salah seorang pedagang daging musiman, Andi (42), mengungkapkan bahwa momentum ini menjadi peluang besar bagi pedagang untuk meraup keuntungan.