Waspada, Penggunaan kosmetik Dengan Jarum Suntik, Ini Penjelasan BPOM

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Selasa , 11 Mar 2025 - 16:34

Gedung BPOM -Istimewa/Bengkuluekspress.-

HarianBengkuluekspress.id- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan daftar kosmetik yang digunakan tidak sesuai aturan.

Kosmetik-kosmetik ini digunakan atau diaplikasikan layaknya produk obat, misalnya dengan jarum suntik atau microneedles.

Merajuk Peraturan BPOM No 21 tahun 2022 tentang prosedur notifikasi kosmetik, kosmetik adalah bahan atau sediaan yang diaplikasikan pada bagian luar tubuh manusia, seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, alat kelamin bagian luar.

Atau gigi atau mukosa mulut, khususnya untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan / atau memperbaiki bau badan, atau melindungi atau digunakan untuk pemeliharaan kondisi yang baik.

Dengan kata lain, penggunaan kosmetik tidak boleh menggunakan jarum suntik.

Terkait hal itu, Koordinator Humas BPOM Eka Rosmalasari menjelaskan bahwa produk yang diaplikasikan dengan jarum suntik diklasifikasikan sebagai produk obat.

"Produk-produk tersebut diklasifikasikan sebagai obat, bukan kosmetik. Produk yang menggunakan jarum suntik atau microneedles atau suntikan tidak termasuk dalam kategori kosmetik," jelasnya.

Penggunaan kosmetik yang melibatkan jarum suntik memberikan potensi bahaya dan risiko.

Dikutip dari website BPOM, produk yang menggunakan jarum atau suntikan harus diberikan oleh tenaga kesehatan profesional.

Produk-produk ini harus diklasifikasikan dan didaftarkan sebagai produk obat, bukan produk kosmetik. Hal ini dikarenakan kosmetik bukanlah produk yang steril dan umumnya dapat digunakan oleh siapa saja tanpa bantuan tenaga kesehatan.

Selain itu, produk kosmetik tidak efektif di bawah epidermis. Kosmetik yang digunakan dengan jarum atau suntikan bisa berbahaya bagi kesehatan.

waspada, penggunaan kosmetik  dengan jarum suntik, ini penjelasan bpom                             harianbengkuluekspress.id- badan pengawas obat dan makanan (bpom) menerbitkan daftar kosmetik yang digunakan tidak sesuai aturan.
kosmetik-kosmetik ini digunakan atau diaplikasikan layaknya produk obat, misalnya dengan jarum suntik atau microneedles. 
merajuk peraturan bpom no 21 tahun 2022 tentang prosedur notifikasi kosmetik, kosmetik adalah bahan atau sediaan yang diaplikasikan pada bagian luar tubuh manusia, seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, alat kelamin bagian luar. 
atau gigi atau mukosa mulut, khususnya untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan / atau memperbaiki bau badan, atau melindungi atau digunakan untuk pemeliharaan kondisi yang baik. 
dengan kata lain, penggunaan kosmetik tidak boleh menggunakan jarum suntik. 
baca juga:usai pengangkatan ditunda, apakah cpns dan pppk tetap digaji? ini penjelasan bkn 
baca juga:puasa cegah penyakit degeneratif, ini kata kepala dinas kesehatan provinsi bengkulu
terkait hal itu, koordinator humas bpom eka rosmalasari menjelaskan bahwa produk yang diaplikasikan dengan jarum suntik diklasifikasikan sebagai produk obat.
"produk-produk tersebut diklasifikasikan sebagai obat, bukan kosmetik. produk yang menggunakan jarum suntik atau microneedles atau suntikan tidak termasuk dalam kategori kosmetik," jelasnya. 
penggunaan kosmetik yang melibatkan jarum suntik memberikan potensi bahaya dan risiko.
dikutip dari website  bpom, produk yang menggunakan jarum atau suntikan harus diberikan oleh tenaga kesehatan profesional. 
produk-produk ini harus diklasifikasikan dan didaftarkan sebagai produk obat, bukan produk kosmetik. hal ini dikarenakan kosmetik bukanlah produk yang steril dan umumnya dapat digunakan oleh siapa saja tanpa bantuan tenaga kesehatan. 
selain itu, produk kosmetik tidak efektif di bawah epidermis. kosmetik yang digunakan dengan jarum atau suntikan bisa berbahaya bagi kesehatan. 
baca juga:belum banyak yang tahu, ini 6 manfaat mandi air dingin untuk kesehatan 
baca juga:konsumsi anggur, ini khasiatnya bagi kesehatan
kemudian, penggunaan produk yang tidak sesuai dan penggunaan suntikan oleh tenaga non-medis dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan seperti: 
1.infeksi
infeksi
salah satu risiko utama adalah infeksi yang bisa terjadi jika prosedur tidak dilakukan dengan alat steril atau jika perawatan pasca-suntik tidak tepat. infeksi bisa menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, atau bahkan luka yang lebih serius.
2.reaksi alergi
beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi terhadap bahan yang digunakan dalam filler atau botox, meskipun ini jarang terjadi. gejalanya bisa berupa gatal, kemerahan, pembengkakan, atau bahkan reaksi yang lebih serius.
3. pembengkakan dan memar
setelah prosedur suntik, bisa muncul pembengkakan atau memar di area yang disuntik. meskipun biasanya bersifat sementara, efek ini bisa mengganggu penampilan.
4. kerusakan pada jaringan
jarum suntik yang tidak ditempatkan dengan benar atau penggunaan bahan yang tidak tepat bisa merusak jaringan kulit atau otot. dalam kasus ekstrem, ini bisa menyebabkan cedera permanen pada kulit atau jaringan di bawahnya.
5. penyumbatan pembuluh darah
jika filler disuntikkan terlalu dekat dengan pembuluh darah atau jika prosedur tidak dilakukan dengan hati-hati, bisa terjadi penyumbatan pada pembuluh darah, yang dapat menyebabkan jaringan mati atau pembentukan luka yang lebih parah.
6. hasil tidak sesuai harapan
salah satu risiko estetika adalah hasil yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. misalnya, suntikan bisa memberikan tampilan yang tidak alami atau asimetris jika tidak dilakukan oleh profesional berpengalaman.
7. penggunaan bahan yang tidak terjamin
jika prosedur dilakukan di tempat yang tidak terjamin keamanannya, ada kemungkinan penggunaan bahan kosmetik yang tidak terdaftar atau tidak aman, yang bisa berisiko bagi kesehatan
baca juga:cek kesehatan gratis berlanjut, ini penjelasan sekretaris dinas kesehatan kabupaten mukomuko
baca juga:belum banyak yang tahu, bahaya tidur setelah sahur, ini kata pakar kesehatan 
berdasarkan hasil pengawasan, terdapat 16 produk kosmetik yang tidak digunakan sesuai ketentuan.
berikut daftarnya: 
1. pdrn.s by bellavita (nomor izin edar telah dicabut) 2. sappire pdrn (nomor izin edar telah dicabut) 3. ribeskin superficial pink aging (nomor izin edar telah dicabut) 
4. goddesskin dna salmon di rumah aja (nomor izin edar telah dicabut) 
5. mesologica md celluli (nomor izin edar telah dicabut) 6. mesologica md celluli-d (nomor izin edar telah dicabut) 
7. mesologica md hair crum powder (nomor izin edar telah dicabut) 
8. mesologica md exomatrix (nomor izin edar telah dicabut) 
9. sappire aqua drop (nomor izin edar telah dicabut)
10. curenex lipo (nomor izin edar telah dicabut) lipo
11. lab ppc solution (nomor izin edar telah dicabut)
12. mccm deoxycholic (nomor izin edar telah dicabut)
13. mccm organic silicon (nomor izin edar telah dicabut) 
14. mccm cellulite cocktails (nomor izin edar telah dicabut) 
15. mccm hyaluronic acid 1% (nomor izin edar telah dicabut) 
16. mccm vitamin c (nomor izin edar telah dicabut). 
untuk mengurangi risiko ini, sangat penting untuk memastikan bahwa prosedur ini dilakukan oleh profesional medis yang terlatih, seperti dokter kulit atau ahli bedah plastik yang berlisensi. selalu pilih tempat yang terpercaya dan pastikan bahwa produk yang digunakan telah terdaftar dan diatur oleh badan pengawas kesehatan.(**)