Permintaan Daging Ayam di Kota Bengkulu Meningkat, Berikut Pemicunya

Pedagang daging ayam potong di Pasar Panorama Kota Bengkulu melayani pembeli.- REWA/BE -

Harianbengkuluekspress.id - Permintaan daging ayam potong di Kota Bengkulu mengalami peningkatan selama bulan Ramadan 1446 Hijriah. Fenomena ini dipicu oleh meningkatnya konsumsi masyarakat yang membutuhkan bahan makanan segar untuk sahur dan berbuka puasa.  

Salah satu pedagang daging ayam potong di Pasar Panorama Kota Bengkulu, Hutabarat mengatakan, selama Ramadan, stok ayam potong lebih banyak dibandingkan hari biasa. Bahkan pihaknya dapat menjual hingga 50 kilogram (kg) ayam potong per hari.  

"Setiap hari di bulan Ramadan saya bisa jual 50 kg, itu kalau jual sampai sore, padahal kalau hari biasa tidak sampai 20 kg," kata Hutabarat saat ditemui di lapaknya, Sabtu, 15 Maret 2025.

BACA JUGA:Sentra Dharma Guna Bengkulu Bantu Rakyat Berdayakan UMKM, Sukses Gelar Ramadan Market Festival

BACA JUGA:Mobnas Kades di Lebong Dialihkan untuk OPD, Ini Keterangan Sekda Pemerintah Kabupaten Lebong

Ia menjelaskan, peningkatan penjualan ini sudah menjadi tren tahunan selama bulan Ramadan. Banyak warga membeli ayam potong untuk berbagai olahan makanan, baik untuk konsumsi sendiri maupun keperluan usaha kuliner yang ramai selama bulan suci.  

"Peningkatan penjualan daging ayam ini karena untuk konsumsi sendiri maupun keperluan usaha kuliner," jelasnya.

Selain peningkatan permintaan, harga daging ayam potong saat ini berkisar Rp 28 ribu per kilogram. Menariknya, harga ini diprediksi akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya pasokan dari peternak ayam setiap harinya.  

"Harga sekarang sekitar Rp 28 ribu per kilogram, tapi kemungkinan turun karena pasokan ayam semakin banyak," jelas Hutabarat.  

Ia menambahkan, pasokan ayam yang melimpah berasal dari para peternak di sekitar Bengkulu dan luar provinsi Bengkulu yang meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar selama Ramadan. Ketersediaan ayam yang mencukupi membuat harga tetap stabil dan bahkan cenderung turun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang biasanya mengalami lonjakan harga.  

"Untuk harga kami perkirakan akan menurun karena pasokan daging ayam yang cukup banyak," ujar Hutabarat.

Meskipun harga berpotensi menurun, para pedagang tetap optimistis dengan penjualan mereka. Permintaan yang tinggi selama bulan Ramadan tetap memberikan keuntungan yang cukup bagi mereka, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.  

"Walaupun harga ayam menurun tapi ami perkirakan permintaan daging ayam akan tetap tinggi selama Ramadan tahun ini," pungkasnya. (999)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan