PSU Pilkada BS Tanpa Kampanye Akbar, KPU: Debat Terbuka Tetap Digelar

Ketua KPU Bengkulu Selatan, Erina Okriani--
Harianbengkuluekspress.id – Ketua KPU Bengkulu Selatan, Erina Okriani menegaskan bahwa dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Bengkulu Selatan, tidak akan ada kampanye akbar. Meski demikian, para calon kepala daerah tetap diperbolehkan berkampanye langsung ke masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Selain itu, KPU juga akan menggelar debat terbuka yang diikuti oleh tiga pasangan calon. Namun, jadwal dan lokasi debat masih dalam pembahasan.
"Habis lebaran, Insya Allah. Jadwal kampanye disusun pada saat masuk tahapan kampanye," ujar Erina, Sabtu, 15 Maret 2025.
Saat ini, Erina mengatakan KPU masih berfokus pada hasil pemeriksaan kesehatan calon PSU, Suryatati yang menggantikan Gusnan Mulyadi setelah didiskualifikasi oleh Mahkamah Konstitusi.
BACA JUGA:3 Terdakwa BUMDes Sinar Laut Mukomuko Tak Ajukan Eksepsi, Tapi....
BACA JUGA:Mobnas Kades di Lebong Dialihkan untuk OPD, Ini Keterangan Sekda Pemerintah Kabupaten Lebong
Selain itu, KPU juga tengah melakukan verifikasi administrasi (vermin) berkas pendaftaran Suryatati.
"Hasil vermin sudah disampaikan dan akan ada perbaikan berkas mulai tanggal 15 sampai 17 Maret bulan ini," terangnya.
Sementara itu, Ketua Partai Nasdem Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi menyatakan bahwa pasangan calon yang diusung partainya, Suryatati dan Ii Sumirat, siap menghadapi semua tahapan PSU.
"Mudah-mudahan calon yang diusung Partai Nasdem, Golkar, dan PKS, yaitu Suryatati tidak ada halangan dan rintangan. Hasil yang kami dapat dari KPU terus berjalan, yaitu verifikasi. Mungkin ada beberapa yang harus diperbaiki, tetapi itu bukan hambatan," ujarnya.
Mengenai tidak adanya kampanye akbar dan hanya ada debat terbuka, Gusnan berharap kesempatan berkampanye tetap diberikan kepada semua pasangan calon.
"Sebenarnya semuanya penting dalam sisi politik itu, kampanye akbar, sosialisasi dan debat. Kami berharap memang diberikan ruang untuk memperkenalkan calon kami," harapnya.
Meski begitu, Gusnan meyakini bahwa pergerakan massif tim pemenangan tetap memberikan dampak besar bagi elektabilitas pasangan yang mereka usung.
"Tapi gerakan tim yang masif di lapangan, mau ada atau tidak ada kampanye, nomor 2, Suryatati dan Ii Sumirat yakin tetap menang. Karena mereka berkaca kefiguran yang ada sekarang. Barisan kita merasa dizalimi luar biasa, sudah menang tapi digagalkan di MK. Kita sendiri tidak tahu salahnya di mana. Karena, kalau boleh kami katakan, sesuai dengan kata ahli, yang salah itu KPU. Kenapa membuat aturan yang membolehkan kami mencalonkan diri, coba dulu kalau kami tidak bisa calon," terangnya.