Investasi Belum Capai Target, Hingga Triwulan III Baru Segini

Supran--

BENGKULU, BE -  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu mencatat total investasi yang masuk ke Provinsi Bengkulu hingga triwulan ke-III tahun 2023 baru Rp6,331 triliun. 

Dengan total investor masuk sebanyak  6.849 investor yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Jumlah investasi terbanyak ada di Kota Bengkulu dengan nilai investasi Rp 1,99 miliar. Kemudian di Kabupaten Mukomuko Rp 1,447 miliar dan di Kabupaten Bengkulu Utara dengan nilai investasi Rp979,274 juta.

Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu, Supran SH MH mengatakan, target investasi 2023 yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu sebesar Rp 7,5 triliun. Artinya,  masih ada sekitar Rp 1,2 triliun lagi target yang harus dicapai pada tahun 2023 ini.

"Kita kejar sisa tersebut waktu di triwulan ke IV ini, agar bisa tercapai Rp 7,5 triliun," ungkap Supran, Minggu (10/12).

Sementara itu, jika dilihat dari target nasional yang ditetapkan, nilai investasi di Bengkulu ini masih sangat kurang. Secara nasional, target investasi sebesar Rp17,4 triliun, sementara saat ini baru terealisasi Rp6,331 triliun. 

"Artinya ada beberapa hal yang harus kita dorong ke depan," ujar Supran.

Dijelaskannya, dari capaian nilai investasi sebesar  Rp 6,331 triliun, dengan total investor 6.849 pengusahaa itu, capaian nilai investasi terbesar di Provinsi Bengkulu itu dari sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan dengan nilai investasi mencapai Rp 1,673 miliar. 

Kemudian, sektor perdagangan dan reparasi nilai investasi  Rp 1,328 miliar. Lalu Pertambangan Rp963,73 juta, sektor transfortasi, gudang dan telekomunikasi Rp556,584 juta. Serta bidang industi makanan Rp491,86 juta.

"Dari sejumlah sektor investasi di Provinsi Bengkulu paling dikit itu di sektor kimia dan farmasi dengan nilai investasi Rp 635,9 juta. Untuk sektor paling rendah itu dibidang kehutanan, yakni Rp8,3 juta," bebernya.

Supran menjelaskan, selain investasi sektor yang besar, investasi bidang Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) pun harus melaporkan nilai investasi yang didapatkan. Dengan begitu, pihaknya terus mendorong UMKM ini untuk bisa terus berkembang.

"Kalaupun investasi itu kecil, tetapi jumlahnya banyak juga ikut berkontribusi dalam realisasi industri ini," tambahnya.

Terkait laporan investasi yang masuk tersebut, Supran mengatakan merupakan pelaporan realisasi gang masuk melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Hal tersebut merupakan pelaporan dari pelaku usaha itu sendiri yang sudah memiliki izin yang dilakukan secara online melalui Online Single Submission (OSS).

"Laporan tersebut sudah diseleksi dan dievaluasi, jika usul itu diterima maka itu masuk dalam kategori pelaporan. Dari sanalah kita mendapatkan angka, bahwa jumlah investasi di Bengkulu saat ini yaitu Rp 6,311 triliun tersebut," tegas Supran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan