RSUD HD Manna Pastikan Stok Hemodialisis Aman Hingga Lebaran

RENALD/BE Plt Direktur RSUD HD Manna, Doni Helmiyadi ST--

Harianbengkuluekspress.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasanuddin Damrah (HD) Manna memastikan pelayanan cuci darah atau hemodialisis tetap berjalan lancar selama bulan Ramadan hingga Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. Untuk menjamin ketersediaan alat medis yang diperlukan, pihak rumah sakit telah menambah stok Barang Habis Pakai (BHP) Hemodialisis agar tidak terjadi kendala dalam pelayanan pasien.

Plt Direktur RSUD HD Manna, Doni Helmiyadi ST menyampaikan bahwa rumah sakit baru saja menerima 150 pack BHP Hemodialisis. Tentunya jumlah yang ada diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien hingga 9-10 April 2025.

"Alhamdulillah sudah sampai 150 pack (Hemodialisis) dan kemungkinan bisa habis sampai 9-10 April 2025," ujar Doni, Senin 25 Maret 2025.

Lebih lanjut, Doni menegaskan bahwa sebelum stok tersebut habis, pihaknya akan kembali melakukan pemesanan guna menghindari keterlambatan distribusi seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Dengan langkah ini, pasien yang membutuhkan layanan cuci darah tetap mendapatkan penanganan tanpa kendala.

"Dan sebelum Lebaran kami akan memesan lagi untuk BHP Hemodialisis," tambahnya.

BACA JUGA:Nomor Urut Paslon Kada PSU Ditetapkan, KPU Berharap Semua Patuhi Aturan

BACA JUGA:Pemkab Lunasi Hutang, BPJS Pastikan Layanan Kesehatan Buka Saat Libur

Doni menjelaskan bahwa pengadaan BHP Hemodialisis dilakukan secara rutin setiap minggu, dengan rata-rata 50 unit tiba setiap pekan. Jika stok hampir habis sebelum jadwal pengiriman berikutnya.

"Tentunya RSUD segera mengajukan pemesanan tambahan agar pelayanan tetap optimal jika stok telah menipis," jelasnya.

Sebagai langkah perbaikan jangka panjang, RSUD HD Manna juga berencana menambah jumlah vendor penyedia alat hemodialisis untuk memastikan pasokan tetap stabil dan menghindari potensi kelangkaan di masa mendatang.

"Tentu kami akan berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik. Tidak mungkin kami membiarkan pasien tidak mendapatkan pelayanan hingga berujung fatal," tegas Doni.

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajuddin, menegaskan bahwa tidak boleh ada kendala dalam pelayanan kesehatan, termasuk layanan cuci darah. Menurutnya, jika terjadi hambatan yang merugikan pasien, hal tersebut merupakan bentuk kelalaian dari pihak rumah sakit.

"Kita ingin komitmen dari rumah sakit agar tidak ada lagi permasalahan pelayanan kesehatan di rumah sakit," tegas Wabup.

Dengan adanya langkah antisipatif dari RSUD HD Manna, diharapkan pasien cuci darah di Bengkulu Selatan dapat terus mendapatkan layanan yang maksimal tanpa terkendala masalah logistik maupun teknis. (Renald)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan