Peringati Hari Down Syndrome Sedunia, Kemendikdasmen Ajak Wujudkan Pendidikan Ramah Anak

Kemendikdasmen memperingati Hari Down Syndrome sedunia -istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) menyelenggarakan peringatan Hari Down Syndrome Sedunia 2025 pada Senin, 24 Maret 2025.
Dengan mengangkat tema "Meningkatkan Ekosistem Pendidikan yang Ramah bagi Anak dengan Down Syndrome".
Kemendikdasmen berkomitmen dan mengajak semua pihak untuk bersama menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan ramah bagi anak-anak dengan down syndrome.
Pendidikan inklusif adalah pendekatan pendidikan yang memastikan semua peserta didik, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, memperoleh akses yang setara ke pendidikan berkualitas.
BACA JUGA:Siap-siap, Bengkulu BISA Dihidupkan Lagi, Kelurahan Tak Bersih Kena Sanksi
BACA JUGA:Perkuat Layanan Mudik, Astra Siaga Lebaran 2025 Hadirkan 1.692 Mekanik dan 297 Bengkel Siaga
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta, Mariman Darto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyandang disabilitas adalah bagian tak terpisahkan dari strategi pembangunan nasional.
"Oleh karena itu, Kemendikdasmen memberi perhatian yang serius, salah satunya dengan pembentukan Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus," kata Mariman.
Menurut Mariman, semangat yang diusung pada peringatan Hari Down Syndrome tahun ini selaras dengan semangat yang dibangun Kemendikdasmen dalam mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan bermutu bagi semua.
"Anak-anak dengan down syndrome mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka. Karena itu, sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka secara optimal," kata Mariman.
BACA JUGA:Warning Bagi Pemda, Usulan NIP CPNS Hanya Sampai 10 Mei 2025
BACA JUGA: PNS dan PPPK Wajib Tahu, Cara Aktivasi dan Login ASN Digital Serta Manfaatnya
Saat ini, pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah umum masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan sumber daya, pelatihan guru yang belum memadai.
Serta kurangnya fasilitas dan dukungan yang cukup bagi siswa berkebutuhan khusus. Selain itu, penyandang disabilitas juga menghadapi tantangan pekerjaan dengan terbatasnya lapangan kerja bagi lulusan yang kompeten.