Pembangkit Energi Terbarukan Terancam Mati Suri, Ini Isi Buku Hasil Riset Kanopi Hijau Indonesia

IST/BE Sejumlah tamu undangan hadir dalam peluncuran buku hasil riset Kanopi Hijau Indonesia di Hotel Santika, Selasa 25 Maret 2025.--
Pengulas lain, Direktur Yayasan Indonesia Cerah, Agung Budiono, menilai riset Kanopi Hijau Indonesia menunjukkan pentingnya pengembangan energi terbarukan berbasis masyarakat.
BACA JUGA:Latih Ratusan Pencari Kerja, Kadisnaker Bengkulu, Benmaall Jadi Target Utama Penempatan
"PLTS yang terbengkalai ini seharusnya bisa direvitalisasi dan dimanfaatkan kembali untuk masyarakat. Jangan lagi ada proyek terpusat yang justru jadi sia-sia," katanya.
Kepala SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu, Sutanpri, turut mendukung transisi energi dengan menginisiasi kelas mandiri energi di sekolahnya. "Saya membayangkan energi terbarukan dikelola dalam skala masyarakat, yang bisa mandiri energi dari rumah sendiri," ujarnya.
Warga Desa Kahyapu, Pulau Enggano, Siswandi, mengeluhkan ketergantungan warga pada listrik berbahan bakar solar pasca rusaknya PLTS di desanya.
"Kami sangat berharap PLTS Kahyapu senilai lebih Rp4 miliar itu direvitalisasi. Listrik sangat penting untuk mendukung ekonomi, terutama nelayan yang butuh es untuk hasil tangkapan," pungkasnya. (Rewa Yoke)