Diantaranya Sejahterakan Santri, Ini 3 Komitmen Menag Majukan Pendidikan Pesantren

Menag Nasaruddin Umar (berjas hitam) berkomitmen dukung kemajuan pesantren-istimewa/bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id- Menteri Agama Nasaruddin Umar kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan pendidikan pesantren di Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung Bone, Sulawesi Selatan, Menag menyampaikan pesan-pesan penting yang menyoroti tiga aspek utama yakni kesejahteraan santri, inovasi dalam sistem pendidikan, dan penguatan peran pesantren dalam moderasi beragama.
Salah satu poin utama yang ditekankan Menag adalah pentingnya memperhatikan kesejahteraan santri. Beliau mencontohkan wasiat orang tuanya untuk tidak pernah membatasi kebutuhan dasar santri, terutama makanan.
BACA JUGA:Dirjen GTK Beberkan 4 Alasan Pentingnya Guru, Kepsek, Pengawas dan Pamong Belajar Ikuti UKKJ
BACA JUGA:Siap-siap UKKJ Untuk Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Dimulai 14 April 2025, Ini Syarat dan Jadwalnya
"Salah satu wasiat orang tua, jangan batasi makanan santri, saya tidak mau mereka merasakan kekurangan seperti apa yang pernah dialami oleh anak-anak saya," ungkap Menag disadur dari laman Kemenag 8 April 2025.
Menag menuturkan, ketika dulu menempuh pendidikan di Pesantren, karena keterbatasan ekonomi dirinya seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan makan. "Kita tidak ingin hal ini dialami lagi oleh para santri saat ini," ujar Menag.
Menag berjanji untuk memastikan para santri dapat fokus sepenuhnya pada proses belajar tanpa terbebani masalah pemenuhan kebutuhan pokok.
Selain fokus pada kesejahteraan, Menag juga mendorong pesantren untuk terus berinovasi dalam sistem pendidikan. Pondok Pesantren Al Ikhlas yang didirikannya menjadi contoh nyata dengan mengadopsi sistem dan metode internasional, termasuk penggunaan teknologi informasi (IT), dalam proses pembelajaran.
Langkah ini dipandang krusial untuk membekali santri dengan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan global, sehingga mereka mampu bersaing dan berkontribusi di dunia internasional.
BACA JUGA:Ada Dugaan Pungli, Bupati Seluma Sidak DPMPTSP, Ini yang Ditemukannya
BACA JUGA:Alhamdulillah, Mulai Hari ini 8 April 2025 Tunjangan Profesi Guru Triwulan I Cair
Lebih lanjut, Menag secara khusus menyoroti peran strategis pesantren dalam menjaga nilai-nilai keindonesiaan dan mengawal moderasi beragama. Beliau memiliki tekad kuat agar pesantren-pesantren menjadi benteng yang kokoh dalam mempertahankan tradisi luhur bangsa dan menanamkan pemahaman agama yang inklusif dan toleran.
"Pesantren harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai moderasi beragama di Indonesia. Kita tidak ingin ada pemahaman agama yang sempit dan eksklusif. Santri harus menjadi agen perdamaian dan persatuan," tegas Menag.