Ribuan ASN di Lebong Lakukan Kecurangan, Ditemukan 1.233 Manipulasi E-Absen, Begini Modusnya

Reporter: Erick |

Editor: Asrianto |

Jumat , 30 May 2025 - 10:52

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Lebong, Donni Swabuana ST MSi-Erick/Bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id - Setelah dilakukan pembenahan pada aplikasi E-Absensi, ditemukan adanya temuan kecurangan yang dilakukan sedikitnya 1.233 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Lebong, yang melakukan penipuan dengan menggunakan GPS E-Absensi palsu.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Lebong, Donni Swabuana ST MSi mengatakan, sebelumnya Diskominfo-SP Kabupaten Lebong bersama dengan vendor yang mengelola Sistem Informasi E-Absence ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebong.

"Sebelumnya E-absence sempat diperbaiki karena ada kerusakan," ujarnya, Kamis 29 Mei 2025.

Donni melanjutkan, saat itu vendor menemukan sebanyak 1.233 ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Lebong yang melakukan manipulasi absensi elektronik, dengan modus fake GPS. Manipulasi E-Absence sendiri terjadi baik di jabatan eselon II, III dan di bawahnya.

"Hampir semua camat pura-pura absen," katanya.

Menurut Donni, absensi GPS palsu yang dilakukan para ASN sendiri adalah dengan memanipulasi lokasi absensi mereka.

Dengan demikian, para ASN yang berada di rumah maupun di luar Kabupaten Lebong, dapat melakukan E-absensi sebagaimana halnya saat sedang bekerja.

"Mana orangnya, tapi bisa saja tidak ada di tempat, seperti di tempat mereka bekerja," katanya.

Donni masih mengatakan, berdasarkan hasil temuan tersebut, pihaknya telah melaporkan kepada Bupati Lebong dan selanjutnya terkait dengan GPS palsu tersebut agar melakukan E-Absence sendiri, akan ditindaklanjuti dengan penegakan disiplin ASN di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Lebong.

"Hasil temuan itu sudah saya sampaikan langsung kepada Bupati," tegasnya.

ribuan asn di lebong lakukan kecurangan, ditemukan 1.233 manipulasi e-absen, begini modusnya                            harianbengkuluekspress.id - setelah dilakukan pembenahan pada aplikasi e-absensi, ditemukan adanya temuan kecurangan yang dilakukan sedikitnya 1.233 aparatur sipil negara (asn) di lingkup pemerintah kabupaten lebong, yang melakukan penipuan dengan menggunakan gps e-absensi palsu.
pelaksana tugas (plt) sekretaris daerah (sekda) lebong, donni swabuana st msi mengatakan, sebelumnya diskominfo-sp kabupaten lebong bersama dengan vendor yang mengelola sistem informasi e-absence asn di lingkungan pemerintah kabupaten lebong.
"sebelumnya e-absence sempat diperbaiki karena ada kerusakan," ujarnya, kamis 29 mei 2025.
donni melanjutkan, saat itu vendor menemukan sebanyak 1.233 asn di lingkup pemerintah kabupaten lebong yang melakukan manipulasi absensi elektronik, dengan modus fake gps. manipulasi e-absence sendiri terjadi baik di jabatan eselon ii, iii dan di bawahnya.
baca juga:100 hari kerja, rifai-yevri prioritaskan 5 program ini
baca juga:terbukti membayar, dapatkan saldo dana gratis rp 1.361.745, cukup dengan nonton video & main game, buktikan!
"hampir semua camat pura-pura absen," katanya.
menurut donni, absensi gps palsu yang dilakukan para asn sendiri adalah dengan memanipulasi lokasi absensi mereka. 
dengan demikian, para asn yang berada di rumah maupun di luar kabupaten lebong, dapat melakukan e-absensi sebagaimana halnya saat sedang bekerja.
"mana orangnya, tapi bisa saja tidak ada di tempat, seperti di tempat mereka bekerja," katanya.
donni masih mengatakan, berdasarkan hasil temuan tersebut, pihaknya telah melaporkan kepada bupati lebong dan selanjutnya terkait dengan gps palsu tersebut agar melakukan e-absence sendiri, akan ditindaklanjuti dengan penegakan disiplin asn di lingkup pemerintah daerah kabupaten lebong.
"hasil temuan itu sudah saya sampaikan langsung kepada bupati," tegasnya.
baca juga:suzuki hadirkan shogun terbaru, makin keren dan bikin anda melongo, ini keunggulannya
baca juga:nilai tukar rupiah pagi ini, jumat 30 mei 2025, kembali menguat terhadap dolar as
donni menambahkan, e-absence sendiri menjadi salah satu syarat atau indikator dalam pembayaran tunjangan penghasilan pegawai (tpp) bagi asn. oleh karena itu, ia meminta agar pns bersabar dalam pencairan tpp.
"karena kami menemukan permasalahan baru, yaitu manipulasi e-absence," pungkasnya. (erick)