PPSS Tidak Hadir Saat Mediasi dengan PT DSJ, Diduga Ini Alasannya
Ist/BE Rapat Mediasi yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kaur yang berlangsung, Senin (18/12)-Joss Hendri/Bengkulu Ekspress-
HARIANBE - Pemerintah Kabupaten Kaur menggelar rapat mediasi di Aula Dinas Pertanian (Distan) Kaur Senin 18 Desember 2023.
Mediasi tersebut antara perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Dinamika Selaras Jaya (DSJ) dan Perkumpulan Petani Sawit Sejahtera (PPSS).
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Serius Ekspor CPO Lewat Pulau Baai, Ini Tujuannya
Sayangnya, pihak PPSS tidak hadir, hal itu diduga mereka telah paham jika program revitalisasi perkebunan tidak pernah ada di Kabupaten Kaur.
Kepala Dinas Pertanian Kaur, Lianto, SP, menyatakan, ketidakhadiran PPSS adalah bukti bahwa mereka memahami jika program revitalisasi perkebunan di Kabupaten Kaur tidak pernah ada.
Sebab, mediasi yang dilaksanakan ini yakni membahas program Revitalisasi Perkebunan di Kabupaten Kaur yang tidak pernah direalisasikan ke petani.
"Hingga saat ini program revitalisasi sektor perkebunan di Kabupaten Kaur tidak pernah ada, jadi mereka paham dan itu penting diketahui agar masyarakat khususnya petani tidak salah paham," ujar Lianto.
Distan Kaur menegaskan bahwa program revitalisasi di Kabupaten Kaur, khususnya di sektor perkebunan, belum ada sama sekali hingga saat ini.
Oleh sebab itu, pihaknya menghadirkan Direksi PT DSJ, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kaur,
BACA JUGA: Lagi, Korupsi Dana Desa Divonis Ringan, Segini Hukumannya
Juga, Kapolres Kaur AKBP Eko Budiman, S. IK, M. IK, M. Si, didampingi Kasat Intelkam, Iptu Samsul Rizal, SH, serta undangan lainnya.
Kehadiran mereka dilakukan agar proses mediasi berjalan lancar dan tidak menemukan kendala yang berarti.
"Kami harap ketidakhadiran PPSS pada mediasi ini mengindikasikan mereka paham bahwa apa yang mereka tuntut selama ini adalah salah, sebab program Revitalisasi Perkebunan yang mereka tuntut tidak pernah ada di Kabupaten Kaur," ujar Lianto.
Lianto berharap masyarakat khususnya petani dapat memahami dan mengetahui data yang sebenarnya terkait program revitalisasi perkebunan.