Pemkot Bangun Pasar Panorama, Ini Dia Alasannya

MEDI/BE Penataan pasar panorama akan dibebankan dalam APBD Kota Bengkulu, 2024. --

BENGKULU, BE - Pemerintah Kota Bengkulu mengurungkan pengelolaan Pasar Panorama melalui pihak ketiga/swasta. Hal ini dikarenakan tidak ada perusahaan yang menyanggupi syarat yang ditetapkan. Jadi tahun depan pemkot fokus membenahi pasar tersebut menggunakan dana APBD. 

"Dengan tidak jadi ke pihak ketiga, kita efektifkan kembali fungsi UPTD (unit pelayanan teknis daerah) pasar untuk lebih fokus," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) Kota Bengkulu Bujang Hr, kepada BE, Senin (25/12). 

Untuk diketahui, dalam paripurna pengesahan APBD 2024 beberapa waktu lalu, DPRD kota memberikan atensi tentang pembenahan pasar. Pemkot dituntut melakukan sejumlah program rehabilitasi melalui anggaran yang teralokasikan melalui Dinas PUPR kota. 

Tidak hanya itu, dewan juga memberikan rekomendasi terkait upaya meningkatkan PAD di pasar tersebut. 

"Saat ini sudah ada beberapa tempat yang direhab dari Dinas PUPR di pasar panorama. Anggarannya dari PUPR kisarannya saya tidak tahu," jelasnya. 

Terkait revitalisasi besar-besaran, pihaknya belum dapat memastikan. Namun ada kemungkinan diusulkan bantuan program pembangunan dari pemerintah pusat.

BACA JUGA:Dandim dan Kapolres BU Patroli Bersama, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Layani Perpanjangan SIM di Benteng, Begini Caranya

"Kita koordinasi dengan OPD terkait dan kita rapatkan lagi terkait strategi penataan pasar tersebut," terangnya. 

Anggota DPRD Kota Bengkulu Ariyono Gumay menyampaikan, banyak PR yang harus dibenahi dalam meningkatkan PAD pasar. Sehingga, pemkot diminta fokus membangun sarana fasilitas serta ditata kembali, kemudian dibagi-bagi lapak yang baru untuk pedagang. 

"Kalau masih menggunakan aset yang ada sekarang ini, hanya mempersulit ekonomi masyarakat yang berjualan. Tidak didukung dengan sarana fasilitas yang sesuai. Jika sarana ini sudah efektif dibangun, maka pemkot bisa kembali menawarkan pengelolaan ke pihak ketiga. Dengan begitu, ada optimalisasi pendapatan daerah,'' tukas Ariyono. (805)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan