Tamatan Diploma Mudah Terserap Kerja Karena Ini

Kepala BPS Bengkulu, Ir Win Rizal --

BENGKULU, BE - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa tamatan diploma lebih mudah terserap tenaga kerja dibandingkan tamatan sarjana. Bahkan pada tahun 2023 lalu tamatan diploma yang menganggur di Bengkulu hanya sebesar 2,86 persen, sementara ada 5,92 persen atau 2.240 orang tamatan sarjana yang masih menganggur.

Kepala BPS Bengkulu, Ir Win Rizal mengatakan, fenomena ini bisa terjadi karena tamatan diploma lebih spesifik dalam keterampilan kerja dan lebih mudah beradaptasi dengan permintaan pasar tenaga kerja.

"Tamatan diploma lebih fokus pada keterampilan teknis, sedangkan tamatan sarjana lebih fokus pada teori," ujar Win, Rabu 3 Januari 2024.

Kondisi inI juga tentunya harus menjadi perhatian banyak pihak, khususnya pemerintah dan perguruan tinggi di Bengkulu. Win berharap, pemerintah bisa berupaya untuk memfasilitasi tamatan sarjana dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. Sedangkan perguruan tinggi juga harus memperkuat program-program pendidikan mereka agar tamatan sarjana dapat lebih mudah diserap pasar tenaga kerja.

"Tentu saja pemerintah dan perguruan tinggi di Bengkulu harus memikirkan hal ini, jangan sampai tamatan sarjana malah sulit untuk diserap pasar tenaga kerja," tuturnya.

Salah satu Rektor Perguruan Tinggi di Bengkulu, Dr Retno Agustina menyatakan, bahwa pihaknya akan berupaya untuk memperkuat kerjasama dengan industri dan dunia usaha agar tamatan sarjana dapat lebih mudah terserap pasar tenaga kerja.

"Kami akan terus berupaya agar tamatan sarjana kami dapat bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Edwar Happy SSos mengatakan, pihaknya rutin mengadakan kegiatan mulai dari job fair hingga pemagangan ke luar negeri. Hal itu dilakukan agar tamatan di Bengkulu bisa terserap pasar tenaga kerja.

"Kami juga telah melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan untuk memastikan tamatan di Bengkulu bisa terserap tenaga kerja," tuturnya.

Terkait masih adanya tamatan sarjana yang menganggur, pihaknya meminta agar masyarakat dapat memilih pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Tidak perlu terlalu fokus pada pendidikan formal, tetapi bisa memilih pendidikan non-formal seperti kursus atau pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

"Saya pikir tamatan sarjana jangan fokus ke pendidikan formal, tetapi bisa memilih pendidikan non-formal seperti kursus atau pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja," tuturnya.

Selain itu, para tamatan sarjana juga diharapkan untuk memiliki keterampilan teknis yang dibutuhkan oleh dunia usaha. Mereka bisa mengikuti kursus atau pelatihan untuk memperkuat keterampilan teknisnya, sehingga dapat lebih mudah terserap pasar tenaga kerja.

"Mereka juga harus mengikuti kursus atau pelatihan untuk memperkuat keterampilan teknis lainnya agar lebih mudah terserap pasar tenaga kerja," tutupnya.(999)

 

Tag
Share