Warga Mukomuko Diminta Tingkatkan Kewaspadaan, Begini Caranya
Warga Mukomuko yang beraktivitas diimbau tingkatkan kewaspadaan. -BUDI/BE -
Harianbengkuluekspress.id – Di sejumlah daerah di Indonesia telah terjadi bencana banjir dan longsor dan diduga disebabkan cuaca ekstrem. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko mengingatkan, kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kabupaten Mukomuko yang tengah beraktifitas di wilayah kabupaten untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
”Termasuk jika ada warga yang beraktivitas ke luar daerah, juga lebih meningkatkan kewaspadaan,” sampai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi dikonfirmasi,Kamis,27 November 2025.
BACA JUGA: HKG PKK ke-53 di Bengkulu Utara, Kolaborasi Wujudkan Keluarga Ini
BACA JUGA: Lindungi DAS, PT Bio Tanam Segini Pohon Bambu
Ia menyebutkan, penting meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Desember 2025. Kesiapsiagaan ini sejalan dengan surat edaran pemerintah pusat terkait peningkatan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, yang berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga gangguan lainnya pada wilayah rawan bencana. Kabupaten Mukomuko memiliki kondisi geografis beragam mulai dari pesisir hingga kawasan perbukitan, termasuk daerah yang menjadi perhatian khusus selama periode cuaca hidrometeorologi ini. Ruri juga menyampaikan seluruh jajarannya telah diminta untuk meningkatkan monitoring lapangan serta memperkuat koordinasi antar lembaga.
“Seluruh tim reaksi cepat (TRC) sudah kami siagakan. Ini langkah antisipasi agar ketika ada kejadian, tim bisa bergerak cepat tanpa menunggu waktu lama,” katanya.
Pola curah hujan yang meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir menjadi indikator penting bahwa potensi bencana dapat muncul sewaktu-waktu. Ia juga menekankan, bahwa kewaspadaan masyarakat memegang peranan besar dalam pengurangan risiko bencana, terutama bagi warga yang tinggal di daerah bantaran sungai, lereng bukit, hingga kawasan rawan genangan.
“Sesuai arahan pemerintah pusat, masyarakat diminta selalu siaga dan tidak menganggap remeh perubahan cuaca. Begitu melihat tanda-tanda bahaya seperti air sungai meningkat atau retakan tanah, segera laporkan kepada perangkat desa atau TRC terdekat,” ujarnya.(budi)