Polkeslu Gelar Pelatihan Kader: Cegah Diabetes dan Penyakit Jantung di Desa Sri Kuncoro
IST/BE kegiatan peningkatan kapasitas kader kesehatan di Desa Sri Kuncoro, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah, yang digelar Poltekkes Kemenkes Bengkulu melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM).--
Penulis
Team PPDM 2025
Halimatussa’diah, SKM., MKM
Wiwit Sulistyasmi, S.S.T., M. Imun
Jon Farizal, S.S.T., M.Si.Med
Ari Susanto, SKM., M.TR.Kes
Poltekkes Kemenkes Bengkulu melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) melaksanakan rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas kader kesehatan di Desa Sri Kuncoro, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah. Program yang mengusung tema “Optimalisasi Peran Kader melalui On The Job Training Diabetes Mellitus sebagai Risiko Penyakit Jantung” ini berlangsung dalam beberapa tahap sepanjang tahun 2025.
Tahap pertama kegiatan dilaksanakan pada 18 September 2025, berupa edukasi komprehensif kepada kader mengenai Diabetes Mellitus (DM), penyakit jantung, hubungan antara keduanya, serta langkah deteksi dini dan pencegahannya. Pada sesi ini, peserta juga mendapatkan pelatihan penggunaan alat Point of Care Testing (POCT) untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah.
Penyuluhan dan pelatihan ini diberikan oleh tim dosen Prodi D3 Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Bengkulu bersama lima mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut disambut positif oleh para kader Posbindu yang membutuhkan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit tidak menular.
BACA JUGA:Uang Setwan DPRD Dipakai untuk Pribadi hingga Pemilu, Sidang Kasus Setwan DPRD Kepahiang Berlanjut
BACA JUGA:46 Lansia Bahagia Wisuda Sekolah Lansia Bersatu Pemda Kota Bengkulu
Desa Sri Kuncoro sendiri mencatat 105 warga penderita Diabetes Mellitus, sehingga kegiatan edukasi menjadi sangat relevan. DM diketahui sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit jantung, sehingga peningkatan kapasitas kader diharapkan dapat membantu upaya deteksi dini sekaligus memperkuat edukasi kesehatan berkelanjutan bagi masyarakat.
Tahap berikutnya digelar pada 27 September 2025, berupa pendampingan langsung penggunaan alat POCT untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, dan tekanan darah. Pada tahap ini, para kader berlatih mengoperasikan alat, membaca hasil, melakukan pencatatan, hingga menentukan kapan warga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan. Mengingat keterbatasan alat pemeriksaan di Desa Sri Kuncoro, pelatihan POCT ini menjadi langkah penting dalam memperkuat layanan kesehatan komunitas.
Selain pendampingan, dilakukan pula penyerahan satu set alat POCT kepada kader di lima dusun Desa Sri Kuncoro. Bantuan tersebut ditujukan untuk mendukung kader agar dapat melakukan pemeriksaan secara mandiri, cepat, dan akurat di tingkat desa. Dengan adanya alat baru, kader diharapkan mampu melaksanakan skrining rutin, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti remaja, dewasa muda, dan lansia.
BACA JUGA: Ombudsman Komitmen Dukung Program Bantu Rakyat Pemprov Bengkulu