Bagikan 26 Motor Penyuluh KB, Ini Pesan Pj Wali Kota Bengkulu

IST/BE Pj Wali Kota, Arif Gunadi di dampingi Kepala DP3AP2KB, Dewi Dharma saat menyerahkan motor sebagai penunjang operasional Penyuluh lapangan KB di setiap kecamatan. --

Harianbengkuluekspressbacakoran.co - Pemerintah Kota Bengkulu memberikan kendaraan operasional berupa motor untuk para penyuluh Keluarga Berencana (KB). Penyerahan motor itu dilaksanakan secara simbolis oleh Penjabat Wali Kota, Arif Gunadi, di Kantor DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana), Selasa, 30 Januari 2024. Adapun jumlah diberikan sebanyak 26 unit.

"Bantuan motor kita berikan seluruh penyuluh melalui dana APBD," ujar Arif. 

Ia meminta agar operasional ini bisa memperlancar tugas para penyuluh dalam mensosialisasi serta membina masyarakat dalam mencapai program-program pemerintah. 

"Kita harap kinerja mereka bisa lebih optimal, karena perannya sangat penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah mensosialisasikan tentang pentingnya KB, termasuk pencegahan stunting," ungkapnya. 

BACA JUGA:Ribuan Honorer Belum Gajian, Ini Dia Penyebabnya

BACA JUGA:2.700 Rumah di Bengkulu Selatan Diusulkan ke Pusat untuk Mendapatkan Bantuan Ini

Diketahui, penurunan angka stunting merupakan salah satu dari tiga program prioritas nasional. Presiden Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen pada 2024.

"Tolong peran PKB dalam mensosialisasikan tentang stunting di tengah masyarakat. Beri mereka pemahaman terkait stunting dan pantau selalu keadaan masyarakat apabila ada yang terindikasi stunting," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kota, Dewi Dharma mengatakan bahwa kendaraan operasional ini merupakan usulan para penyuluh KB. Menginggat tugas mereka dilapangan cukup aktif, sehingga pemerintah kota juga memberikan perhatian dalam bentuk fasilitas. 

"Sebelumnya memang sudah ada kendaraan roda dua, namun sudah sangat lama dan tidak layak lagi. Jadi ini kendaraan yang baru agar mobilitas mereka lebih lancar," jelasnya. 

BACA JUGA:PAN Targetkan Rebut 5 Kursi untuk Dapil Ini

Di Indonesia, gizi buruk pada anak juga menjadi permasalahan yang tidak bisa dikesampingkan, sudah banyak anak balita yang mengalami pertumbuhan tidak normal. Dan hal ini menjadi fokus pemerintah kota dalam upaya pencegahan serta menekan angka stunting. 

"Banyaknya gizi buruk pada anak ialah akibat pernikahan usia dini. Kenapa begitu, pernikahan diusia dini ini tentu belum banyak persiapan baik dari ekonomi dan hal lainnya, apalagi akibat pergaulan bebas tentu juga berpengaruh, sehingga mereka melantarkan anaknya," tambahnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, DP3AP2KB akan selalu melakukan pengawasan melalui pemberian penyuluhan.

Tag
Share