Rp 5 Miliar untuk Drainase. Pembangunannya Segera dilaksanakan untuk Hindari Bencana Ini
IST/BE Pembersihan drainase pemukiman warga yang dilakukan tim PUPR untuk antisipasi musim hujan. --
Harianbengkuluekspressbacakoran.co - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bengkulu, mendapatkan alokasi dana sekitar Rp 5 miliar untuk penanganan banjir pada 2024 ini. Anggaran tersebut difokuskan untuk mendanai perbaikan drainase/siring pemukiman warga yang rusak.
"Seperti biasa setiap tahun pasti dianggarkan. Itu untuk rehab dan bangun baru, terutama yang belum masuk ke jalur utama," ujar Kepala Dinas PUPR Kota Bengkulu, Noprisman, Rabu 31 Januari 2024, kepada BE.
Diketahui, alokasi anggaran ini masih terbilang kecil dibandingkan skala resiko yang terjadi dilapangan. Karena, untuk mengatasi persoalan banjir secara signifikan juga dibutuhkan dana yang besar setidaknya Rp 40 miliar.
" Sebenarnya ditahun ini sudah banyak yang sudah kami perbaiki salah satunya di kawasan sawah lebar baru dan sekitarnya, bumi ayu, sungai rupat, padang serai dan beberapa kelurahan lain. Tapi karena keterbatasan anggaran maka dilakukan secara bertahap," ungkapnya.
BACA JUGA:KPU Rampungkan Pengemasan Logistik Pemilu, Ini Dia Jumlah Surat Suara yang Disalurkan
BACA JUGA:Maksimalkan Fungsi Bank Sampah, Ini Pesan Pj Wali Kota Bengkulu
Untuk perbaikan secara menyeluruh tetap menjadi skala prioritas, tetapi tergantung dengan kesiapan anggaran berikutnya. Dinas PUPR memverifikasi seluruh daerah rawan banjir terutama memperbaiki drainase permukiman yang sudah parah.
" Dimana yang drainasenya macet pasti kita lakukan pemeliharaan," jelasnya.
Sedangkan untuk kawasan banjir yang disebabkan luapan sungai Bengkulu pihaknya hanya akan memperbaiki sesuai kewenangan Pemerintah Kota Bengkulu seperti memperlancar aliran drainase, sedangkan untuk penanganan jangka panjang seperti pengerukan sungai, tidak bisa dilakukan karena merupakan kewenangan pemerintah Provinsi dan pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera VII.
"Nanti kita lakukan pemetaan lagi jalur drainase, kalau memungkinkan kita akan menanggani skala kawasan. Jadi tidak lagi tidak lagi segmen wilayah, supaya maksimal kita menanggulangi banjir," paparnya. (Medi Karya Saputra)