Presiden Jokowi Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Lakukan ini

Presiden Joko Widodo bersama dengan Mendag Zulkifli Hasan bersama pejabat lain -istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kenaikan harga beras dipasaran yang signifikan di seluruh daerah, menjadi perhatian serius Presiden RI, Joko Widodo.

Ia pun akhirnya  mengungkap biang kerok penyebab kenaikan harga beras tersebut. 

Presiden Jokowi menjelaskan, kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun secara luas di seluruh negara. Harga beras naik lantaran produksi yang kurang. 

Di Indonesia, produksi  kurang dikarenakan terjadinya perubahan iklim yang ekstrim sehingga menyebabkan gagal panen. 

" Kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh negara, " ungkap Joko Widodo. 

Jokowi mengungkapkan Kenapa naik?karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harga naik.

BACA JUGA:Harga Beras Kembali Naik, Ini Kata Mendag

BACA JUGA:Beras Bapang Februari segera Disalurkan, Ini Sasarannya

Pun demikian, pemerintah telah memberikan bantuan beras guna meringankan masyartakat ditengah kenaikan harga yang terjadi.  

Sementara itu Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Pudji Ismartini mengungkapkan  pada pekan kedua ada 161 daerah, kini menjadi 179 daerah. 

Dijelaskannya, harga rata-rata nasional beras Rp14.380 per kilogram. Besaran harga itu tercatat naik dari pekan kedua Februari, yakni menjadi Rp14.166 per kilogram.

Bahkan, menurutnya, peningkatan harga tersebut cukup tinggi yakni mencapai 2,92 persen. Data juga mencatat, sebanyak 20 persen wilayah Indonesia mengalami harga beras lebih tinggi dari nasional.

Pun begitu, aa sejumlah daerah yang mengalami penurunan harga beras, ini terjadi di 71 kabupaten/kota di Indonesia. 

Tak hanya beras, kenaikan juga terjadi pada sejumlah komoditas  seperti cabai, daging ayam  sehingga mempengaruhi Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu ketiga Februari 2024, tutupnya. (**) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan