Staf Khusus Mendikbud Hadiri Pelepasan PKM di Bengkulu, Peserta Harus Lakukan Ini

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Selasa , 20 Feb 2024 - 13:56

Staf Khusus Mendikbud, Fransiska Cahayadi.Ka BPMP, Drs Widyati Rosita bersama kepala Disdikbud kabupaten/kota usai pelepasan Mahasiswa Program Kampus Merdeka -Endang/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Sebanyak 262 mahasiswa Bengkulu mengikuti Program Kampus Mengajar (PKM) angkatan 7 tahun 2024.

Mereka dari Enam Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Provinsi Bengkulu yakni Universitas Bengkulu

Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Dehasen, Universitas Pat Petulai Rejang Lebong, Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Dan Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu serta PGRI Silam Pari Lubuk Linggau Sumatera Selatan.

Prosesi pelepasan PKM dilakukan secara serentak se-Indonesia oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.

Di Bengkulu, prosesi pelepasan di BPMP Provinsi Bengkulu yang juga dihadiri Staf Khusus Menteri (SKM) Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Fransiska Cahayadi.

Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa program Kampu Mengajar diluncurkan sebagai usaha untuk meningkatkan literasi dan numerasi dengan pemulihan pembelajaran.

"Karena masa pandemi yang cukup panjang, memang ada pengaruhnya terhadap kemampuan literasi dan numerasi dari peserta didik di Indonesia. Jadi melalui PKM, berusaha meningkatkan literasi dan numerasi dengan pemulihan pembelajaran salah satunya melalui program kampus mengajar," katanya.

Dengan adanya program kampus mengajar dengan kolaborasi beberapa pihak tersebut, ia berharap program ini dapat mengaktifkan ekosistem belajar

Dan mengajar khususnya di masing-masing daerah yang juga berdampak pada peningkatan dan penguatan literasi dan numerasi disamping juga pengalaman bagi mahasiwa.

"PKM juga diharapkan memberikan pengalaman positif bagi mahasiswa peserta program sehingga lebih siap ketika menghadapi tantangan dunia pendidikan sebenarnya," tukasnya.

Disisi lain, Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bengkulu, Widyati Rosita menuturkan program PKM di Bengkulu merupakan tahun angkatan ketiga, sejak tahun 2021 lalu.

"Total alumni yang sudah dilepas melalui program PKM ini berkisar 500 orang, " katanya.

staf khusus mendikbud  hadiri pelepasan pkm di  bengkulu,  peserta harus lakukan ini                             harianbengkuluekspress.id- sebanyak 262 mahasiswa  bengkulu mengikuti program kampus mengajar (pkm) angkatan 7 tahun 2024.  
mereka dari enam perguruan tinggi negeri dan swasta di provinsi bengkulu yakni universitas bengkulu
 universitas muhammadiyah bengkulu, universitas dehasen, universitas pat petulai rejang lebong, stikes tri mandiri sakti bengkulu 
dan universitas prof. dr. hazairin, sh bengkulu serta pgri silam pari lubuk linggau sumatera selatan.
prosesi pelepasan pkm dilakukan secara serentak se-indonesia  oleh menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi, nadiem  makarim. 
di bengkulu, prosesi pelepasan  di bpmp provinsi bengkulu  yang juga dihadiri staf khusus menteri (skm) pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi ri, fransiska cahayadi. 
baca juga: dilepas mendikbudristek, 262 mahasiswa bengkulu ikuti program kampus mengajar angkatan 7 , ini pesan nadiem 
pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa program kampu mengajar  diluncurkan sebagai usaha untuk meningkatkan literasi dan numerasi dengan pemulihan pembelajaran. 
"karena masa pandemi yang cukup panjang, memang ada pengaruhnya terhadap kemampuan literasi dan numerasi dari peserta didik di indonesia. jadi melalui pkm, berusaha meningkatkan literasi dan numerasi dengan pemulihan pembelajaran salah satunya melalui program kampus mengajar," katanya. 
dengan adanya program kampus mengajar dengan kolaborasi beberapa pihak tersebut, ia berharap program ini  dapat mengaktifkan ekosistem belajar
dan mengajar khususnya di masing-masing daerah yang juga berdampak pada peningkatan dan penguatan literasi dan numerasi disamping juga pengalaman bagi mahasiwa.
"pkm juga diharapkan memberikan pengalaman positif bagi mahasiswa peserta program sehingga lebih siap ketika menghadapi tantangan dunia pendidikan sebenarnya," tukasnya. 
disisi lain, kepala balai penjamin mutu pendidikan (bpmp) provinsi bengkulu, widyati rosita  menuturkan   program pkm di bengkulu merupakan  tahun angkatan ketiga, sejak tahun 2021 lalu. 
"total alumni yang sudah dilepas melalui program pkm ini berkisar 500 orang, " katanya. 
untuk pkm angkatan 7 ini, para mahasiswa akan ditugaskan di 57 satuan pendidikan. 
mulai jenjang  sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (smp) yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota di provinsi bengkulu. 
perempuan yang akrab disapa ita itu menjelaskan, ada perbedaan penetapan lokasi sasaran pkm. 
pada pkm tahun 2023 lalu penempatan sekolah ditentukan oleh pihak kementerian. 
sedangkan pkm angkatan 7 tahun 2024,  penempatan mahasiswa diusulkan dari masing-masing daerah setelah dilakukan koordinasi antara kementerian, 
bpmp provinsi bengkulu dan masing-masing dinas pendidikan dan kebudayaan tingkat kabupaten/kota.
" ini dengan pertimbangan kondisi daerah masing-masing dan untuk memudahkan jangkauan mahasiswa dengan sekolah yang akan diintervensi, " katanya. 
berdasarkan pengalaman tahun 2023 lalu,  ketika satuan pendidikan  dipilih pihak kampus mengajar ternyata tidak banyak kendala. salah satunya jarak lokasi, sehingga mahasiswa sangat sulit menjangkau ke sana. 
ia berharap, para mahasiswa  yang telah diberikan pembekalan tersebut dapat  melaksanakan tugas membersamai para guru
untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik lagi bagi siswa siswi sehingga para pelajar itu termotivasi dalam upaya peningkatan literasi dan numerasi.
"sekolah yang  mendapat intervensi pkm merupakan sekolah yang nilai assessment nya masih dibawah standar minimal, " tegasnya. 
para mahasiswa ini akan mendampingi satuan pendidikan khususnya memastikan bahwa mereka bisa memberikan tambahan informasi kepada guru-guru bagaimana meningkatkan literasi dan numerasi di satuan pendidikan, tukasnya. (**)