HB Rendah Berpotensi Lahirkan Bayi Stunting, Ini Kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi.--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu saat ini telah bekerja sama lintas sektor dengan Dinas Pendidikan kota dalam upaya penurunan angka stunting. Bentuk dari kerja sama tersebut menyasar remaja putri tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dinkes Kota Bengkulu, bakal memeriksa kadar Hemoglobin (HB) siswi SMP dan SMA secara berkala. Pemeriksaan HB bagi remaja putri sangat penting, karena perempuan yang memiliki HB rendah berpotensi melahirkan bayu stunting.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani mengungkapkan, "Remaja-remaja putri itu kalo HB-nya itu rendah, maka berpotensi melahirkan anak stunting, sehingga kita perbaiki dengan memberikan vitamin penambah darah Ferum (Fe)." 

Tambahnya, Dinkes juga melakukan kerja sama lintas sektor dengan Kementerian Agama. Bagi calon pengantin yang ingin mendapatkan blangko nikah, wajib menjalani screening kesehatan terlebih dahulu.

"Bagi calon pengantin lingkar lengannya tidak boleh kurang dari 23 cm, karena masa tubuhnya itu dianggap kurang atau sangat kurus. Jadi kalau lingkar lengan atasnya belum mencukupi, pernikahannya sebaiknya ditunda dulu sembari program penggemukan dan mencukupi gizi," ucap Joni Haryadi.

BACA JUGA:Awal Ramadan Diprediksi Berbeda, Muhammadiyah Putuskan Tanggal Ini

BACA JUGA:2 Kecamatan di BU Tuntas Pleno, Ini Kecamatannya

Selain itu, menurut Joni, beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi stunting yaitu jarak kehamilan yang terlalu dekat. Kemudian, jumlah dari melahirkan terlalu banyak, usia ibu saat hamil terlalu tua atau terlalu muda.

"Kami berkoordinasi dengan DP3AP2KB kota dalam pencegahan stunting, dimana program KB di kota telah berjalan dengan baik," pungkasnya. (Bhudi Sulaksono)

 

Tag
Share