Zamhari Jabat Kepala BKKBN, Ini Jadwal Pelantikannya

Zamhari SH MH--

Harianbengkuluekspress.id - Zamhari SH MH telah resmi menjabat sebagai Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu. Mantan pejabat di Badan Kesbangpol Provinsi Bengkulu itu menggantikan M Iqbal Apriansyah SH MPH, yang sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu.

Zamhari langsung dilantik oleh Kepala BKKBN RI Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG(K) di Kantor BKKBN Jakarta Timur, Kamis 29 Februari 2024.

Tidak hanya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu yang baru dilantik, namun pelantikan itu juga dilakukan kepada tujuh orang pejabat Eselon II dan 4 orang Pejabat Fungsional di lingkup BKKBN RI.

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan, ada tiga Kepala Perwakilan BKKBN baru untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Bengkulu, dan Sulawesi Barat. Pelantikan itu, dilakukan dalam rangka memperkuat fokus BKKBN pada percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

BACA JUGA:Dana Hibah Pilkada Belum Digunakan, Persiapan Pilkada KPU Kota Bengkulu Baru Sebatas Ini

BACA JUGA:Seleksi Paskibraka di Mukomuko Dimulai, Segini Jumlah Pesertanya

"Ketiga provinsi ini menjadi prioritas karena memiliki Total Fertility Rate (TFR) yang tinggi, Married Couple Protection Rate (MCPR) yang rendah, angka stunting yang tinggi, serta kematian ibu dan anak yang tinggi," terang Hasto.

Hasto menekankan para Kepala Perwakilan BKKBN baru harus segera fokus pada strategi pencapaian target program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting. Pengenalan dan diagnosis wilayah menjadi langkah penting sebelum mengambil tindakan yang tepat.

"Saya harap ada Quick Win pada 100 hari kerja pertama, yang akan saya evaluasi pada tiga bulan pertama sesuai arahan Menpan RB. Jika tidak ada perform, maka akan dievaluasi. Saat ini mutasi tidak perlu menunggu 2 tahun," tegasnya.

Hasto juga menegaskan bahwa tantangan utama BKKBN saat ini adalah kualitas. Ketika bicara stunting, berarti bicara kualitas.

BACA JUGA:Kasus DBD di BU Naik 3 Kali Lipat, Ini Penyebabnya

"Saat ini membangun manusia itu adalah kualitasnya," tambah Hasto.

Hasto mendorong BKKBN untuk menguasai jargon baru, yaitu Bangunlah Jiwanya, BKKBN Memimpin dalam Pembangunan Mental dan Emosional Masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan fokus BKKBN pada pembangunan manusia yang berkualitas, tidak hanya fisik, tetapi juga mental dan emosional. Untuk itu, jantung BKKBN salah satunya terletak pada data.

"Setelah BPS menilai kualitas data BKKBN paling bagus dibanding yang lainnya, kita mulai dipercayai dan berperan dalam satu data Indonesia, yaitu melalui data keluarga," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan