Kekerasan Anak di Bengkulu Tengah Makin Marak, Segini Jumlahnya

Kabid Perlindungan Anak Benteng, Eva Susanti SE-Istimewa/Bengkulu Ekspress -

Harianbengkuluekspress.id - Kasus kekerasan terhadap anak semakin marak terjadi di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).

Dari hasil pendataan Dinas P3APPKB Kabupaten Benteng, tercatat sebanyak 34 kasus kekerasan terhadap anak terjadi pada tahun 2023. Selanjutnya, pada awal tahun 2024 ini telah terjadi sebanyak 7 kasus kekerasan.

"Dari keseluruhan, 70-80 persen merupakan kekerasan seksual," ungkap Kepala DP3APPKB Kabupaten Benteng, Ns Gusti Miniarti SKep MH melalui Kabid Perlindungan Anak (PA), Eva Susanti SE saat ditemui, Senin, 4 Maret 2024.

BACA JUGA:Si Jago Merah Mengamuk, 2 Rumah, 3 Motor Tinggal Puing

BACA JUGA:Gusnan Beri Semangat Anak Korban Hanyut, Ini yang Disampaikan

Setelah menerima laporan, sambung Eva, Satgas PA DP3APPKB Kabupaten Benteng telah melakukan pendampingan terhadap para korban. 

Baik pendampingan di tingkat desa, saat menyampaikan laporan ke APH bahkan sampai ke proses persidangan.

Apabila korban mengalami trauma atas apa yang menimpa, lanjutnya, DP3APPKB Kabupaten Benteng juga akan menyediakan psikolog agar korban kembali pulih dan bisa beraktivitas seperti biasa.

"Tahun lalu, kami telah melaksanakan kegiatan sosialisasi ke 11 kecamatan se-Kabupaten Benteng. Tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada para orang tua tentang dampak psikologi anak korban kekerasan," jelaskan.

Dari informasi yang diperoleh, lanjut Eva, bahwa ada beberapa motif pelaku melancarkan aksi kekerasan. 

Diantaranya, pengaruh dari media sosial, kurangnya pemahaman tentang agama dan permasalahan internal  keluarga.

"Tak sedikit pelaku kekerasan terhadap anak merupakan orang terdekat," pungkasnya.(135)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan