Bencana Darurat, Hubungi Call Center 112

Gita Gama--

Harianbengkuluekspress.id - Memasuki cuaca ekstrem di Kota Bengkulu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak bencana alam. Pasalnya, angin kencang kerap membuat pohon tumbang, dan intensitas hujan deras membuat pemukiman masyarakat terdampak banjir. 

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Perhatikan prediksi cuaca yang disiarkan, sebisa mungkin hindari keluar rumah ketika sedang badai," ujar Kepala Dinas Kominfo kota, Gita Gama. 

Masyarakat diharapkan menghubungi call center Pemkot 112. Layanan ini dikhususkan untuk keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan cepat. 

Gita menjelaskan masyarakat diminta melaporkan jenis kejadian dan alamat/lokasi kejadian. Dari data itu, operator akan mengkoordinasikan ke dinas/instansi terkait untuk datang ke lokasi. Adapun beberapa yang terintegrasi dalam call center tersebut BPBD, Dinsos, Damkar, DLH, Dishub, Basarnas termasuk kepolisian. 

BACA JUGA:Hujan Deras Guyur Sumbar, 10 Orang Tertimbun Longsor

BACA JUGA:Penggunaan Bahasa Indonesia di Dunia Terus Berkembang, Amundin : Diajarkan di 54 negara

"Operator kami siap 24 jam menerima panggilan. Apalagi cuaca ekstrem ini banyak kejadian musibah seperti pohon tumbang, kecelakaan, rumah tertimpa pohon, longsor, banjir dan dampak bencana lainnya. Layanan call center ini bebas pulsa," sampainya. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota, Will Hopi menambahkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, beberapa hari ke depan sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang.

"Awal Februari lalu sudah 40 rumah yang terendam banjir, paling banyak di Kelurahan Tanah Patah, rata-rata ketinggian banjir 30 centimeter. Kemudian ada juga kejadian tanah longsor," kata Will Hopi. 

Dalam persiapannya, BPBD sudah memasangkan 100 rambu-rambu yang telah disetiap wilayah yang nantinya menjadi petunjuk masyarakat dalam melakukan evakuasi bencana.

BACA JUGA:Sungai Meluap, 4 Rumah Warga Hanyut Terbawa Arus

Upaya lainnya yang dilakukan adalah program edukasi kebencanaan ditingkat sekolah, bersama Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu. 

"Program edukasi itu selain teori juga praktek seperti simulasi bencana. Mungkin per tiga bulan atau per enam bulan, sehingga kita selalu waspada karena daerah kita ini rawan," tukasnya. (Medi)

Tag
Share