Gaungkan Ekspor Kopi, Ekspor Bisa Langsung dari Bengkulu
Kepala Balai Karantina Bengkulu, Aris Hadiyono.--
Harianbengkuluekspress.id - Balai Karantina Bengkulu menggaungkan ekspor komoditas biji kopi langsung dari Provinsi Bengkulu. Pasalnya, komoditas unggulan Bengkulu ini masih di ekspor melalui Provinsi Lampung dan Jakarta. Kepala Balai Karantina Bengkulu, Aris Hadiyono mengaku, optimis komoditas biji kopi bisa langsung di ekspor dari Bengkulu. Bahkan saat beliau berkunjung langsung ke salah satu gudang biji kopi di daerah, pemiliknya sangat mendukung upaya ekspor biji kopi bisa dilakukan.
"Saya mendukung ekspor biji kopi langsung dari Bengkulu," kata Aris, Rabu 13 Maret 2024, kepada BE.
Ia mengaku, untuk mendorong komoditas biji kopi, agar bisa langsung di ekspor dari Bengkulu. Kementerian Pertanian telah membuat program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Melalui program tersebut kegiatan ekspor biji kopi langsung dari Bengkulu tidak mustahil dapat dilakukan.
"Lewat program Gratieks, kami sangat mendorong agar biji kopi Bengkulu ini bisa tembus ekspor dan terus mengalami peningkatan," ujar Aris.
BACA JUGA: Optimis Realisasi PSR Lebih Tinggi, Dibandingkan Tahun 2023 Segini Realisasinya
BACA JUGA:310 Anak di Benteng Kategori Stunting, Tersebar di Daerah Ini
Sementara itu, untuk kontainer ekspor biji kopi nantinya bisa didatangkan dari Palembang dan Lampung. Sehingga kegiatan ekspor biji kopi bisa segera terealisasi. Walaupun ekspor biji kopinya berangkat dari Pelabuhan Baai menuju Tanjung Priok sehingga secara otomatis dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan membuka peluang pasar internasional.
Terkait dengan pembeli biji kopi di luar negeri, pihaknya akan berusaha mencari data pembeli dari beberapa negara tujuan ekspor. Sehingga pengusaha biji kopi di Bengkulu nantinya cukup menyiapkan pasokannya saja.
"Masalah pembeli kami akan upayakan mencari data pembeli dari beberapa negara tujuan ekspor biji kopi. Semoga nantinya bisa membantu untuk membuka peluang pasar," tutupnya.
Sementara itu, Pelaku Usaha Kopi di Bengkulu, Supriyadi mengatakan, sudah mengekspor biji kopi sebanyak dua kali langsung dari Bengkulu, namun penerbitan Phytosanitari Certificate (PC) masih melalui Tanjung Priok. Kendala lainnya yang saat ini dihadapi terkait biaya, karena harus mendatangkan kontainer khusus ekspor dari Jakarta.
BACA JUGA:Konsumsi BBM Cukup Tinggi, Ini Penyebabnya
"Kami masih terkendala dari segi operasional, tetapi karena tidak tersedianya kontainer ekspor di Bengkulu, sehingga kami harus mendatangkan dari Tanjung Priok, sehingga biaya yang kami keluarkan tinggi," ungkap Supriyadi.
Ia berharap, Balai Karantina Bengkulu bisa segera merealisasikan kegiatan ekspor biji kopi langsung dari Bengkulu. Sehingga akan membuat komoditas unggulan Bengkulu ini bisa terkenal hingga ke mancanegara.
"Untuk stok biji kopi tidak ada masalah, berapa yang diminta pembeli kita bisa sediakan. Kami berharap bapak Kepala Balai Karantina Bengkulu juga dapat mencarikan pembeli dari luar negeri," tutupnya. (Rewa Yoke)