Sistem Awan Penggerak Diujicobakan di 6 Provinsi, Ini Daftarnya

Reporter: Asrianto |

Editor: Asrianto |

Selasa , 19 Mar 2024 - 10:45

Mendikbud, Nadiem Makarim mengatakan sistem Awan Penggerak Diujicobakan di 6 Provinsi,-Istimewa/Bengkulu Ekspress-

"Besar harapan saya, Awan Penggerak ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para guru terutama yang berada di wilayah khusus," harapnya.

Para guru bisa menggunakan sistem ini sebagai alat bantu untuk mendukung peningkatan kompetensi dan kinerja serta membangun ekosistem belajar yang saling menguatkan. (*)

sistem awan penggerak diujicobakan di 6 provinsi, ini daftarnya                            harianbengkuluekspress.id- kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (kemendikbud ristek) meluncurkan sistem awan penggerak.
sistem awan penggerak saat ini mulai diujicobakan oleh berbagai sekolah di enam provinsi di indonesia, yaitu:
baca juga:berkah ramadan, 5 bansos cair, ini daftarnya
baca juga:pemda mukomuko segera bayarkan thr, siapkan anggaran rp 17 m, ini jadwal pencairan
1. provinsi papua barat,
2. provinsi lampung,
3. provinsi maluku,
4. provinsi maluku utara,
5. provinsi sulawesi utara, dan
6. provinsi aceh.
sistem awan penggerak ini dirancang untuk membantu guru di satuan pendidikan atau di daerah-daerah yang masih memiliki kendala jaringan internet.
mendkbudristek, nadiem makarim mengatakan, dengan sistem awan penggerak para para guru dapat mengakses materi pembelajaran yang ada di dalam platform merdeka mengajar dan juga sumber-sumber lain secara luring.
"bapak ibu bisa mengakses materi pembelajaran yang berkualitas tanpa jaringan internet," katanya.
dengan sistem awan penggerak ini, dapat memudahkan guru-guru di wilayah khusus untuk belajar.
baca juga:sekelompok pasangan remaja di taman dibubarkan satpol pp, ini alasannya
baca juga:pendaftaran beasiswa kip kuliah dibuka, ini syarat dan cara daftar serta jadwalnya
"besar harapan saya, awan penggerak ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para guru terutama yang berada di wilayah khusus," harapnya. 
para guru bisa menggunakan sistem ini sebagai alat bantu untuk mendukung peningkatan kompetensi dan kinerja serta membangun ekosistem belajar yang saling menguatkan. (*)