8808 Pelanggan Listrik Nunggak, PLN Diperkirakan Rugi Segini

RENALD/BE Petugas PLN saat memasang meteran listrik pelanggan. --

Harianbengkuluekspress.id - Tercatat ada sebanyak 8.808 pelanggan dari 33 ribu pelanggan listrik di wilayah kerja PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) nunggak pembayaran tagihan.

Data tersebut terhitung sejak 1 Januari 2024 lalu yang menyebabkan PLN mengalami kerugian.

Adapun rincian dari tunggak pembayaran listrik tersebut terdiri dari tunggakan satu bulan sebanyak  8.515 pelanggan, lalu tunggakan dua bulan sebanyak 255 pelanggan serta tunggakan dan tiga bulan sebanyak 38 pelanggan.

Atas tunggakan pelanggan listrik pascabayar yang tinggi tersebut pihak PLN ULP Manna harus mengalami kerugian mencapai Rp 1.034.620.400 dan berpeluang tidak bisa memenuhi target triwulan. 

BACA JUGA:Beli Mobil Fortuner dengan Harga Miring

BACA JUGA:Hantam Truk dan Pembatas, Dua Mobil Remuk, Begini Kondisi Korbannya

Menanggapi tunggakan listrik pelanggan tersebut, Manager PLN ULP Manna Yossa Perdana membenarkan data tunggakan listrik tersebut. Ia menyebut telah menempuh beberapa langkah agar para pelanggan mematuhi kewajibannya. 

"Kami telah melakukan beberapa langkah, baik itu sosialisasi langsung, datang ke rumah pelanggan atau bekerjasama dengan pihak pemerintah pesa untuk mengatasi tunggakan pajak yang ada,"  ujar Yossa, Selasa 26 Maret 2024.

Lebih lanjut, Yossa menyayangkan banyaknya pelanggan PLN yang menungggak pembayaran tagihan listrik. Sebab, hal tersebut merupakan kewajiban dari pelanggan yang merupakan pihak yang menikmati layanan listrik.

"Tunggakan bayar listrik memang seperti itu, sangat disayangkan karena ini harusnya menjadi kewajiban pelanggan tanpa harus diperingatkan," ungkapnya. 

BACA JUGA:Spam Regional Masuk Tahap Lelang, Segini Nilainya

Yossa menerangkan pelanggan listrik yang menunggak  pembayaran merupakan pelanggan kelas rumah tangga atau masyarakat umum. Sedangkan untuk meteran industri atau UMKM semuanya masih tertib administrasi dan dinilai lancar.

"Karena berulang diingatkan tapi tidak mematuhi kewajiban maka ada beberapa meteran yang harus diputus sementara. Sebetulnya kami kasihan dengan pemutusan arus listrik, namun kalau dipertahankan tentu PLN akan semakin merugi," teranganya. 

Yossa berharap kesadaran para pelanggan listrik untuk mulai ditingkatkan dalam memenuhi kewajiban. Sebab, pelayanan listrik yang diberikan oleh negara harus berkelanjutan dan seimbang dengan anggaran yang dikeluarkan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan