Sedang Main HP, Petir Menyambar, Bocah 12 Tahun di BU Meninggal

Reporter: Afrizal |

Editor: Asrianto |

Rabu , 03 Apr 2024 - 07:03

Seorang bocah 12 tahun meninggal dunia disambar petir, Selasa 2 April 2024.-Afrizal/Bengkulu Ekspress-

sedang main hp, petir menyambar, bocah 12 tahun di bu meninggal                             harianbengkulueksress.id - hujan deras disertai petir yang terjadi pada selasa 2 april 2024, menjadi bencana salah satu keluarga yang berada desa air sebayur kecamatan pinang raya kabupaten bengkulu utara (bu).
pasalnya, seorang bocah berusia 12 tahun, berinisial gha meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang bermain handphone (hp) di dalam rumah.
peristiwa naas tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 18.15 wib, atau menjelang berbuka puasa.
kapolres bu akbp lambe patabang birana sik mh melalui kapolsek ketahun, iptu freddy simaremare sh, membenarkan atas peristiwa tersebut.
baca juga:perkuat semua lini, mmksi optimis penjualan naik hingga 100.000 unit 
baca juga:pasutri di mukomuko korban begal, uang rp 4,5 juta raib, begini modus pelaku
"ya benar mas, bocah siswa kelas 6 sd tersebut meninggal dunia setelah petir menyambar rumah korban,"ujarnya.
ditambahkan kapolsek, bahwa saat kejadian  korban saat itu sedang berada didalam rumah bermain handphone,
sementara ibu korban berada di dapur mempersiapkan hidangan untuk berbuka puasa, begitu juga ayah korban berada berada rumah bagian depan.
dan berdasarkan keterangan orang tua korban, saat petir itu ada suara seperti percikan dari dalam kamar korban
"saat kejadian korban berada di dalam kamar main handphone. sementara ibu korban sedang mempersiapkan menu untuk berbuka puasa dan ayah sedang menunggu rumah bagian depan,"ungkapnya.
lanjut kapolsek, dari pengakuan ayah dan ibu korban, saat petir menyambar mereka berdua saat itu juga sempat mengalami syok dan tidak sadarkan diri beberapa saat.
setelah sadar ibu korban pun memeriksa korban yang masih berada di dalam kamar,  yang melihat korban dalam keadaan tidak sadarkan diri.
baca juga:lebaran, alat berat disiagakan di wilayah rawan ini
baca juga:terdakwa kur syariah divonis 4 tahun 10 bulan, ditambah uang pengganti rp 1,4 miliar
melihat keadaan anaknya tidak sadarkan diri, kedua orangtuanya korban pun kaget dan meminta pertolongan warga yang akhirnya korban langsung dilarikan ke bidan desa, namun korban dinyatakan meninggal dunia.
"korban sempat dilarikan ke bidan karena tidak sadarkan diri, tapi setelah dicek korban sudah meninggal dunia. atas peristiwa ini kami pun mengimbau kepada masyarakat  agar tetap waspada terhadap potensi hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang. jangan menggunakan alat komunikasi, saat petir terjadi karena sinyal yang dipancarkan alat komunikasi dapat memancing petir menyambar,"pungkasnya.(afrizal)